Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Teman Anak Dirasa Bandel, Haruskah Diadukan ke Orang Tuanya?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Minggu, 03 Sep 2017 11:00 WIB

Teman anak kita kok kayaknya bandel ya. Hmm, pengen ngasih tahu ke orang tuanya, tapi khawatir tersinggung.
Ilustrasi Anak dan Temannya /Foto: dok Hai Bunda
Jakarta - Anak punya banyak teman. Pernah nggak Bun kalau kita merasa ada nih salah satu teman anak yang kalau dipikir kok nyebelin ya atau dengan kata lain agak bandel? Kadang, kita pengen bilang ke orang tuanya tapi khawatir mereka tersinggung.

Memang, kondisi ini bisa jadi dilema ya, Bun. Di sisi lain kita nggak nyaman saat melihat anak main sama temannya yang agak bandel ini, tapi kalau mau ngomong sama orang tua si anak, khawatir menyinggung perasaannya. Kalau Bunda pernah ada di situasi kayak gini, psikolog remaja dari The Space Psychotherapy, Dani Klein bilang ada hirarki soal membicarakan teman anak yang dirasa bermasalah ini, Bun.

Jadi, kalau ada risiko apa yang dilakukan si teman bisa menyakiti anak kita atau anak lainnya, penting banget untuk ngasih tahu masalah ini ke orang tuanya. Tapi, sebelum melakukan itu, perlu juga nih kita mempertimbangkan gimana hubungan kita sama orang tua si anak.

"Kita juga perlu melihat bagaimana hubungan anak kita dengan temannya itu, juga orang tuanya. Untuk memprediksi apa yang kira-kira akan terjadi atau bagaimana hubungan anak kita dengan si teman dan orang tua kalau kita membicarakan perilaku anak tersebut ke orang tuanya," kata Dani, dikutip dari Essential Kids.

Bagi orang tua si anak, ada beberapa hal yang memengaruhi respons mereka saat menerima aduan soal putra atau putrinya. Kata Dani, ada orang tua yang marah ketika anaknya dikritik. Terlebih, kalau apa yang dilakukan si anak merupakan cerminan dari apa yang orang tuanya lakukan.

Lalu, ada juga nih, Bun orang tua yang dia pun bingung karena nggak memahami apa yang lagi dialami anak mereka. Kata Dani, ini lebih terkait sama nilai-nilai yang ada di keluarga, termasuk kebudayaannya. Nggak cuma itu, ada juga orang tua yang justru merasa kebandelan anaknya adalah sesuatu yang positif buat dia. Untuk orang tua yang kayak gini, apa yang kita bicarakan ke mereka menurut Dani justru bisa jadi bumerang buat kita.

Baca juga: Ketika si Kecil Berpenampilan Lebih Dewasa dari Umurnya

"Kalau memang Anda ragu untuk bertindak, terlebih anak Anda berisiko, cara terbaik adalah bicara dengan pihak sekolah atau pihak lain yang memang dekat dengan keluarga si anak. Setidaknya, ada mediator untuk masalah yang dihadapi," kata Dani memberi saran.

Untuk anak yang mau beranjak remaja, memang nih Bun kadang mereka lebih percaya sama teman ketimbang orang tuanya sendiri. Seperti kata psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, saat beranjak remaja, anak memang lebih banyak mencari informasi dari teman atau lebih mengikuti kata teman karena di usia tersebut, anak sedang butuh pengakuan dari lingkungan sekitar, terutama teman.

Untuk itu, Ratih bilang penting banget buat orang tua untuk menjadi orang tua yang dipercaya anak dan membuat anak mau terbuka sama kita. Nggak ada salahnya untuk mencapai hal itu kita juga 'berteman' sama teman-teman anak lho, Bun.

"Kita perlu tahu teman-teman anak siapa aja sih. Sehingga, kita juga bisa mengontrol anak kan. Pergaulannya dia kayak apa dan kalau memang ada teman yang dirasa nggak baik, kita bisa bicara sama anak, tapi dengan ngajak dia berdiskusi ya," kata Ratih dalam wawancara dengan detikHealth beberapa waktu lalu.

Baca juga: Anak Mau Berbagi Sama Teman Tapi Pelit Sama Adiknya, Kenapa? (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda