HaiBunda

PARENTING

Tips Agar Orang Tua Jadi Tempat Curhat yang Nyaman Buat Anak

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Selasa, 26 Sep 2017 15:20 WIB
Ilustrasi orang tua menjadi sahabat bagi anak (Foto: Nurvita Indarini)
Jakarta - Sebagai orang tua, kita pasti ingin jadi tempat pertama anak mengungkapkan apa yang dirasa ya, Bun. Ketika anak bisa terbuka, mau menceritakan apa yang dialami bahkan mencurahkan perasaannya alias curhat, sebagai orang tua kita pasti senang dibuatnya. Nah, kalau Bunda ingin anak bisa melakukan itu, bisa banget kok.

Kata psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, ketika orang tua ingin anaknya bisa mencurahkan isi hatinya atau curhat ke orang tuanya, kita mesti ingat dulu, Bun, waktu anak pernah menceritakan masalahnya, apakah kita mendengarkannya? Ratih mengingatkan, mendengarkan di sini nggak sembarangan lho.

"Mendengar untuk memahami, bukan mendengar untuk menjawab sehingga anak bisa merasa nyaman ketika mereka cerita sama kita," kata Ratih waktu berbincang sama HaiBunda.


Ibu satu anak yang praktik di RaQQi Human Development and Learning Centre ini mengingatkan supaya kita menjaga respons saat anak menceritakan apa yang dialaminya, Bun. Jadi, seburuk apapun, senggak enak apapun kabar yang disampaikan anak saat mereka curhat, kita terima aja dulu.

Baca juga: Cerita Anak Tora Sudiro: Malu Kalau Rindu Ayahnya

Nanti, di akhir cerita, saat anak minta saran atau ada kesempatan buat menanggapi apa yang dialami anak, barulah kita masukkan nasihat untuk mereka. Contohnya, anak cerita kalau di sekolah tadi dia berantem sama temannya. Ketika mendengarkan cerita anak, jangan langsung dipotong ya, Bun.

Biarkan anak menyampaikan ceritanya secara utuh. Ketika selesai, baru deh ajak si kecil berdiskusi. Ketika nggak ditemukan jalan tengah menghadapi pertengkaran anak dan temannya, menurut Ratih orang tua mungkin perlu pertolongan pihak lain, yaitu sekolah.

"Kalau anak cowok yang berantem, biasanya penting nih si ayah ikut mendengarkan. Atau, pas ayahnya nggak ada, bunda bilang kalau masalah ini memang perlu dikasih tahu ke ayah. Tapi, mau anak cewek atau cowok ketika cerita masalahnya, penting juga kedua orang tuanya tahu ya," tambah Ratih.

Tadi, Ratih mengatakan jangan sampai kita memotong cerita anak saat mereka curhat. Memang, apa sih dampaknya? Tahu nggak, Bun. Anak bisa merasa nggak didengarkan lho. Selain itu, anak bisa jadi malas cerita karena belum apa-apa, bunda atau ayahnya belum tahu konsep ceritanya kayak apa, udah dikomentarin lebih dulu.

"Kayak gitu akhirnya kita judgemental sama anak. Padahal, sebagai orang tua, ketika anak cerita kita perlu menyingkirkan judgement kita ke anak," kata Ratih.

Baca juga: Ada Cerita Spesial di Balik Foto 3 Bayi dengan Down Syndrome Ini

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK