Jakarta -
Anak udah kadung lengket sama gadget-nya. Banyak waktu dihabiskan main gadget dan anak nggak bisa banget jauh sama gadget-nya. Kondisi kayak gini bukan berarti nggak bisa ditangani kok, Bun. Orang tua bisa melakukan upaya 'menyapih' anak dari
gadget dengan memperhatikan beberapa hal.
Psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo atau akrab disapa Anas mengingatkan, kalau bunda dan ayah mau menyapih anak dari gadget, pertama kali yang mesti dimiliki adalah keyakinan. Ya, keyakinan kalau kita memang mau menyapih si kecil dari gadget, Bun. Keyakinan untuk menyapih anak dari gadget, kata Anas, penting banget.
Soalnya, ketika kita nggak yakin mau menyapih anak dari gadget, anak bisa menangkap apa yang kita rasakann lho, Bun. Anas mencontohkan, anak bisa peka sama apa yang dirasa orang tuanya, misal saat kita bilang nggak ada apa-apa yang terjadi padahal kitanya lagi gondok, anak bisa tahu.
Baca juga: 3 Cara Ini Bisa Bantu Hindarkan Anak dari Konten Video Terlarang"Pertama orang tua harus yakin. Kedua, kalau kita mau ngurangin gadget, kurangi secara perlahan. Nggak tiba-tiba langsung diambil gitu gadget-nya. Karena anak akan merasa ada sesuatu yang hilang, dicabut dari hidupnnya," kata Anas waktu ngobrol sama HaiBunda di sela-sela 18th Kidz Station Anniversary Celebration di Gandaria City, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Setelah itu, kita juga perlu mencari kegiatan alternatif yang asyik untuk menggantikan aktivitas main
gadget, Bun. Apalagi, untuk anak balita, mereka lagi suka-sukanya berhubungan sama orang lain. Jadi, aktivitas kayak main ular tangga bareng orang tua, cuddling, atau dibacain cerita, bisa bikin dia senang, lho.
Saat 'menyapih' anak dari gadget, di awal-awal biasanya anak akan tantrum nih, Bun. Kalau begini, kata Anas, kita harus tetap tegas namun tenang. Jadi, pas anak menangis karena gadget-nya diambil, kita validasi emosi anak kalau memang dia kesal dan menangis tapi itu nggak apa-apa kok dilakukan. Kita sampaikan ke anak nanti kalau dia sudah tenang, baru bisa ngobrol.
"Jadi anak tahu kalau menangis bukan senjata untuk mendapatkan
gadgetnya kembali. Dalam melakukan ini, orang tua butuh komitmen ya," tambah Anas yang juga berpraktik di Klinik Petak Pintar ini.
Baca juga: 'Gara-gara Sering Main Gadget, Anakku Jadi Berubah...' (rdn)