Jakarta -
Berantem udah jadi hal yang lumrah buat
kakak dan adik ya, Bun. Mulai dari rebutan mainan, saling ganggu, hingga iseng sampai salah satunya menangis bisa jadi pemandangan sehari-hari yang udah biasa buat Bunda.
Psikolog anak di Quirky Clinic Kid, Dr Kimberley O'Brien bilang memang wajar kalau kakak dan adik kadang berantem. Tapi, orang tua juga perlu peka sama keadaan yang menunjukkan berantemnya kakak dan adik udah mulai nggak sehat nih. Apa aja ciri-cirinya?
"Ketika dinamika keluarga terasa berubah dan negatif, berarti perkelahian yang terjadi di antara kakak dan adik perlu dibicarakan di pertemuan keluarga. Walaupun, konflik di antara saudara sebenarnya perilaku normal," kata Kimberley, dikutip dari Essential Kids.
Kata Kimberley, umumnya memang si kakak nih, Bun, yang suka usil sama si adik. Walaupun, ada juga adik yang cenderung ngisengin kakaknya. Nah, ketika perkelahian yang terjadi seperti ini yaitu diawali dengan saling iseng, Bunda sama Ayah juga perlu memberi kesempatan anak menyelesaikan masalahnya.
Baca juga:
Kalau Kakak dan Adik Akur Begini, Bunda Senang DehKetika anak udah bisa menyelesaikan perselisihannya, jangan lupa beri reward mereka ya, Bun. Kadang, saat berantem salah satu pihak lantas mengadu ke orang tua. Nah, Kimberley menyarankan baiknya kita nggak langsung memutuskan siapa pihak yang salah dalam masalah ini. Nah, kita ajak aja anak bicara dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga, orang tua pun bisa meraba-raba apa yang sebenarnya terjadi.
Kita perlu tahu nih, Bun. Perkelahian pada
kakak dan adik juga bisa dipicu kebosanan mereka lho. Ya, Kimberley bilang berantem kadang jadi stimulasi ketika si kecil dan saudaranya lagi bosan.
Sementara itu, psikolog anak dan remaja dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi bilang sibling rivalry memang normal, bahkan sampai si kakak dan adik besar. Tapi, perlu menjadi perhatian ketika konflik yang terjadi berlangsung dalam waktu lama.
Kalau kayak gini, Bun, kata Ratih kita perlu ngajak anak duduk bareng dan menanyakan sebenarnya apa sih yang mereka rasakan sampai kesal banget sama si kakak atau adik. Jadi, orang tua menggali lebih dalam lagi apa yang dirasakan anak dan ke depannya, bisa dibuat perubahan dalam memperlakukan anak.
"Misalnya adiknya kesal sama si kakak karena cemburu. Berarti orang tua perlu lebih perhatian dan lebih adil lagi," ujar Ratih dalam wawancara dengan detikHealth.
Kalau si kecil, sama kakak atau
adiknya sering berantem gara-gara apa, Bun? Terus, gimana Bunda menghadapi pertengkaran itu?
Baca juga:
Ketika Kakak Menjadi Tolok Ukur Bagi sang Adik (rdn)