Jakarta -
Menjadi orang tua itu ilmunya memang harus banyak ya. Nggak hanya soal kesehatan, finansial, anak dan keluarga, tapi hal sederhana seperti menggendong juga perlu kita perhatikan.
Ya,
menggendong kesannya memang sepele, natural dilakukan begitu saja. Tapi kalau dilakukan sembarangan, bisa jadi berbahaya biat si kecil.
Dan menggendong bukan sekadar membawa anak dan menenangkan anak saja, tapi juga bisa menjadi bonding antara anak dengan orang tuanya. Nah, soal menggendong, tahukah Bunda kalau 2-8 Oktober diperingati sebagai pekan menggendong sedunia?
Baca juga:
Video: Tutorial Gendongan No Sew Ring SlingPeringatan ini mulanya digagas oleh Babywearing International, suatu komunitas nirlaba berbasis edukasi, yang mengenalkan praktik menggendong anak yang benar secara universal. Nah, agar pengetahuan kita tentang menggendong bertambah, yuk disimak bersama aneka informasi soal menggendong ini.
1. Manfaat GendongMenggendong punya banyak manfaat. dr Astri Pramarini IBCLC dari BWC in Trainee School of Babywearing UK, memaparkan manfaatnya antara lain membangun kelekatan dengan bayi, memudahkan menjalani kegiatan harian, serta mengurangi depresi pasca persalinan.
Bagi bayi sendiri, dengan digendong akan membuatnya lebih jarang menangis. Selain itu juga bisa meningkatkan derajat kesehatannya.
2. Usia Anak untuk DigendongMenurut dr Astri, maksimal usia anak untuk digendong adalah lima tahun. Namun sebenarnya kalau di atas lima tahun juga masih bisa, asal orang tuanya masih kuat he-he he. Jadi selama anak masih ingin dekat dengan orang tua, menggendong saat anak berusia di atas lima tahun sah-sah saja.
"Jangan lupa perhatikan kenyaman dan keamanan juga ya, jangan sampai jatuh apalagi sesak napas," tutur dr Astri yang ditemui pada acara Pekan Menggendong Sedunia 2017 yang digelar Indonesia Baby Wearers (IBW) Jabodetabek di Club Kembang, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (8/10/2017).
3. Posisi Anak Saat DigendongPada kesempatan yang sama dr Daffodilone Cahyadi, SpOT mengingatkan posisi menggendong juga harus diperhatikan. Jadi lutut anak harus lebih tinggi dari bokongnya.
"Posisi M-shape dan J-shape adalah posisi yang paling bagus dan benar," kata dokter yang akrab disapa dr Daffo ini.
Selain itu juga perhatikan kenyamanan pada bayi dan si penggendong. Demi keamanan dan kenyamanan, sesuaikan cara menggendong dengan umur, berat badan bayi, lahir cukup bulan atau tidak, serta siapa yang menggendong, dan disesuaikan pula dengan acara yang akan dihadiri.
4. Macam Kain GendonganGendongan itu ada berbagai macam. Misalnya selendang bisa dipakai dari saat anak baru lahir. Sedangkan ring sling bisa digunakan bayi dengan berat 8 hingga 20-an kilogram.
Ada pula jenis stretchy wrap, yang agak mudah melar namun masih tetap aman dan nyaman digunakan. Atau mau yang lebih lebih kuat buat menyangga kepala bayi? Tenang, ada tipe SSC atau soft structured carrier, meh dai, pouch sling, serta jenis onbuhimo.
Baca juga:
Ayo Buat Gendongan Bayi yang Mudah dan Modern (aml)