Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hukum Salat sambil Menggendong Anak yang Pakai Popok, Sah atau Tidak?

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 20 Apr 2022 11:28 WIB

A young girl holds her baby brother in her arms while helping out her mother in the kitchen.  She is dressed casually and is wearing a Hijab.  There are dishes out on the counter as she works about in the kitchen.
Hukum Salat sambil Menggendong Anak yang Pakai Popok, Sah atau Tidak?/Foto: Getty Images/FatCamera

Jakarta - Bagi sebagian besar Bunda yang sudah memiliki anak mungkin pernah merasakan bagaimana melaksanakan ibadah salat sambil menggendong Si Kecil yang masih menggunakan popok bayi. Hal ini mereka lakukan karena beberapa alasan tertentu.

Mungkin ini adalah hal yang wajar dan sering ditemui, seorang Bunda atau Ayah menggendong anaknya saat sedang salat. Hal itu tentu wajar karena anak atau bayi biasanya tidak bisa tenang ketika ditinggal sebentar oleh ibunya, pastinya mereka akan sangat rewel. Oleh karena itu, Bunda atau Ayah pun terpaksa menggendongnya saat salat.

Ketika anak rewel saat sedang salat, Bunda diperbolehkan menghentikan salat untuk menenangkannya karena khawatir Si Kecil rewel karena disebabkan bencana yang menimpanya. Selain itu, juga dimungkinkan untuk menenangkannya dengan sedikit gerakan dan tanpa berpaling dari kiblat, Bunda boleh melakukannya dan kembali ke salatnya.

Namun, bagaimana dengan menggendong anak yang menggunakan popok saat sedang salat? Apakah hukumnya bisa membatalkan salat atau tidak? Untuk membantu Bunda mencari tahu jawabannya, yuk, simak penjelasannya berikut ini, ya Bunda.

Menggendong anak yang pakai popok saat sedang salat

Melansir dari laman Islamqa, salah satu syarat sahnya salat adalah terhindar dari najis pada badan atau pakaian di tempat salat. Jika seseorang salat ketika ada najis pada pakaian atau tubuhnya, atau membawa anak yang memiliki beberapa najis di atasnya, menurut mayoritas ulama salatnya batal.

“Tetapi, para ulama mengatakan kalau tidak berserakan dan dia (kotoran) berada pada tempatnya, sementara si ibu bayi itu meletakkan bayi atau menggendongnya dalam keadaan-keadaan tertentu saja, tidak setiap saat, tidak selama dari awal takbir hingga salam, maka tidak masalah, tidak membatalkan salatnya, kecuali kesentuh, dia baru batal,” kata Ustaz Khalid Basamalah, dikutip dari kanal YouTube Ceramah Singkat.

Muslim mother having fun with young son as they walk by a ledgeHukum Salat sambil Menggendong Anak yang Pakai Popok, Sah atau Tidak?/ Foto: Getty Images/NicolasMcComber

Jika mengetahui ada najis pada popok anak dan bukan hanya meragukannya, Bunda tidak diperbolehkan untuk membawa anak dalam salat karena salah satu syarat sah salat adalah bersih dari segala najis. Namun, jika Bunda tidak mengetahui adanya najis pada popok Si Kecil, Bunda diperbolehkan untuk menggendong anak dalam salat.

Pembatalan salat hanya terjadi jika saat Bunda menggendong anak mengetahui bahwa ada najis pada dirinya. Jika Bunda tidak tahu atau tidak sadar, salatnya tetap sah saja, ya Bunda.

Simak juga cara membantu Si Kecil menyukai salat, di halaman selanjutnya, ya Bunda.

Simak juga video tentang tips agar anak senang salat dan mengaji:

[Gambas:Video Haibunda]




CARA BANTU ANAK BELAJAR SALAT SEJAK DINI

Muslim boy learning how to make Dua to Allah

Hukum Salat sambil Menggendong Anak yang Pakai Popok, Sah atau Tidak?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel

Cara membantu Si Kecil belajar salat

Melansir dari laman About Islam, sebagai muslim, Bunda tentunya tahu persis bagaimana pentingnya salat. Ini adalah hal pertama yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT dan merupakan rukun Islam terpenting setelah syahadat.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk mendorong anak-anak untuk membentuk kebiasaan berdoa dan mengembangkan kecintaan untuk melakukan salat. Berikut adalah beberapa cara untuk membantu Si Kecil menyukai salat.

1. Berikan Si Kecil contoh yang baik

Anak-anak suka meniru orang tua mereka, biarkan mereka melihat bagaimana Bunda mengambil wudu hingga melaksanakan salat pada waktunya. Sebagai orang tua, Bunda adalah contoh utama bagi anak tentang apa artinya menjadi seorang muslim.

2. Mulai sejak dini

Walaupun anak-anak tidak wajib menjalani ibadah salat sebelum berusia tujuh tahun, Bunda tetap perlu bijaksana untuk menciptakan suasana di rumah yang mendorong mereka untuk salat ketika mereka masih kecil.

3. Berikan dukungan kepada anak

Berikan mereka sajadah, tasbih, sarung, atau mukena untuk mereka sendiri. Mereka akan sangat senang dan bangga karena bisa belajar salat dengan mengenakan peralatan pribadinya.

4. Ajarkan mereka tentang Allah

Sejak bayi, bicarakan dengan anak-anak tentang bagaimana Allah menciptakan segalanya dan bagaimana Allah menyediakan bagi mereka dan akan melindungi mereka. Ini akan menanamkan cinta yang mendalam kepada Allah di dalam hati mereka.

5. Bunda perlu konsisten

Sebagai orang tua adalah tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa mereka salat, terutama pada saat mereka berusia sepuluh tahun. Hindari mereka ketinggalan waktu salat, ya Bunda, untuk membentuk kebiasaan ini, Bunda perlu konsisten saat mengajarinya.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda