Jakarta -
Di Indonesia, pelajaran matematika seringkali ditakuti karena dianggap pelajaran yang paling sulit. Namun, nggak sedikit juga yang mengatakan kalau
matematika adalah pelajaran yang menyenangkan. Nah, kalau Bunda mau mengajarkan anak matematika, sebaiknya perhatikan dulu hal berikut ini, Bun.
Menurut pendiri Indonesia Montessori, Elvina Lim Kusumo atau yang biasa disapa Vina, seorang anak bisa siap untuk perlahan memahami konsep matematika apabila berbagai hal dalam kehidupan sehari-harinya saling mendukung. Apa aja itu?
Di sela-sela peluncuran Buku Montessori di Rumah: '55 Kegiatan Matematika' dan 'Buku Aktivitas Kegiatan Matematika' di Scientia Square Park, BSD City, Sabtu (28/10/2017), Vina bilang dua hal yang penting kita perhatikan sebelum mengajarkan anak
matematika adalah fungsi indra dan saraf motorik anah harus sudah berfungsi optimal. Kemudian, saat mengajarkan anak, buat dengan suasana yang fun serta tanpa paksaan ya, Bun.
Baca juga: Info Sekolah Montessori di Jakarta
"Mulai dari nutrisinya cukup dan tepat, motorik halusnya sudah terlatih, motorik kasar serta kemampuan visual spasialnya baik, serta berbagai indra sudah terstimulasi," ata Vina.
Untuk dapat mengoptimalisasi semua itu, anak-anak juga diharapkan rutin berolahraga dan bermain bebas tapi tetap perhatikan aspek keamanan ya, Bun. Dengan olahraga dan aktif, aliran darah ke otak anak meningkat dan ini bisa mendukung kemampuan belajarnya.
"Selain itu, untuk mendukung perkembangan otak anak dengan membentuk sel otak baru yang berhubungan dengan memori, kita perlu meningkatkan kemampuan anak untuk belajar. Caranya dengan memperbesar area otak bernama basal ganglia yang merupakan bagian penting dari otak untuk berkonsentrasi," lanjut Vina.
Baca juga: Kegiatan Montessori Berbasis Matematika, Seperti Apa Sih?
Saat mengajarkan anak sesuatu, termasuk pelajaran matematika, Vina bilang yang terpenting kita bertekad dalam hati ingin menuntun anak dengan tulus dan gembira. Dengan begitu, kita bisa melakukan metode pengajaran yang fun buat anak dan secara otomatis anak akan merasa happy juga saat mendapat pelajaran yang baru.
"Kita harus menunggu sampai anak siap dan mau untuk belajar. Jangan memaksa mereka untuk belajar. Tips saya dalam menerapkan dan mengenalkan
matematika pada anak di rumah adalah dengan cara santai. Saya nggak punya jadwal khusus ataupun mencekoki anak dengan berbagai lembar kegiatan," kata Vina.
Tapi, pastinya tiap anak berbeda ya, Bun. Jadi metode belajar masing-masing anak pun nggak sama. Nah, kita sebagai orang tua pasti paham betul dengan si kecil. Jangan lupa, saat mengajarkan anak matematika, dengarkan mereka dan jangan lupa untuk ikuti kata hati kita, ya. Semangat, Bun!
(rdn)