HaiBunda

PARENTING

Out of Date, 6 Cara Disiplinkan Anak Ini Tak Perlu Kita Lakukan

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Selasa, 31 Oct 2017 16:06 WIB
<i>Out of Date</i>, 6 Cara Disiplinkan Anak Ini Tak Perlu Kita Lakukan/ Foto: Infografis
Jakarta -

Masing-masing orang tua memang punya cara tersendiri untuk mendisiplinkan anak mereka. Tapi, ada juga nih, Bun, cara mendisiplinkan anak yang baiknya nggak diterapkan lagi. Memang, cara ini kadang terlihat ampuh. Namun, efeknya bisa buruk buat anak.

Seperti dirangkum HaiBunda dari berbagai sumber, ini dia enam cara mendisiplinkan anak yang baiknya mulai ditinggalkan orang tua. Kalau kebetulan Bunda atau Ayah masih melakukannya di rumah, yuk mulai distop.

Cara disiplinkan anak yang 'out of date' /Foto: Infografis



Studi yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics menemukan kalau anak yang pantatnya sering dipukul bundanya sejak kecil lebih cenderung tumbuh jadi anak yang agresif dibanding anak yang pantatnya nggak pernah dipukul. Efek negatif juga terjadi ketika pemukulan ini dilakukan ayah.

Ya, disebutkan kalau pantat si kecil sering dipukul ayahnya, ini berkaitan sama gangguan bahasa, misalnya anak nggak punya banyak kosakata. Si peneliti, Michael MacKenzie bilang bahkan efek ini terbukti tahan lama, Bun. Menurut Michael, ini bukan semata masalah jangka pendek yang akan hilang dari waktu ke waktu.

"Efeknya juga jauh lebih kuat, terutama pada anak-anak yang dipukul pantatnya lebih dari dua kali seminggu," ujar Michael.

Cara disiplinkan anak yang 'out of date'/Foto: Infografis



Psikolog anak dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi bilang memberi konsekuensi atas apa yang diperbuat anak boleh-boleh saja. Tapi, yang nyambung ya, Bun. Misalnya nih, anak nggak mau menghabiskan makanannya otomatis waktunya untuk makan bertambah dan waktunya bermain justru berkurang, itu nyambung.

Tapi, kalau misalkan Bunda bilang ke si kecil kalau makanannya nggak habis, dia nggak akan dibelikan mainan, itu termasuk konsekuensi yang nggak berhubungan dan nggak nyambung.


Cara disiplinkan anak yang 'out of date' /Foto: Infografis



Minta anak menyendiri selama beberapa setelah dia melakukan kesalahan memang bisa dilakukan, Bun. Ini sering disebut juga dengan time out yakni anak diminta diam di pojok ruangan atau duduk di kursi, sendirian. Kata Ratih, dengan begini anak bisa punya waktu merenungi apa kesalahan yang dia lakukan. Tapi, nggak bijak ketika kita orang tuanya cuma meminta anak menyendiri dan setelah waktunya habis, 'time out' pun selesai begitu aja.

"Setelah waktunya habis, kita perlu ajak anak berdiskusi soal kesalahan apa yang dia lakukan dan apa yang seharusnya dia lakukan. Jadi, anak bisa tahu apa yang nggak seharusnya dia lakukan," kata Ratih.

Baca juga: Ini yang Bisa Kita Lakukan Agar Anak Disiplin

Cara disiplinkan anak yang 'out of date' /Foto: Infografis



'Kalau nggak habis makannya, nanti disuntik pak dokter'. Bunda pernah mengutarakan kalimat itu waktu si kecil ogah-ogahan makan? Baiknya jangan dilakukan lagi ya, Bun. Soalnya, kata psikolog anak Anna Surti Ariani atau Nina, itu sama aja Bunda atau Ayah memberi anak konsekuensi yang sebenarnya mustahil dilakukan. Seperti kita tahu, anak kemungkinan akan disuntik ketika memang dia sakit dan berobat ke dokter.

"Tapi ketika akhirnya memang anak nggak habis makannya, apakah dia akan disuntik sama dokter? Nggak kan. Nah, konsekuensi yang kayak gini malah bikin anak nggak percaya sama kita. Untuk itu, kalau mau ngasih konsekuensi ke anak cari yang memang bisa dilakukan. Misalkan kalau anak nggak habis makannya, maka dia nggak boleh dapat puding sebagai dessert-nya," kata Nina yang berpraktik di Tiga Generasi ini.

Cara disiplinkan anak yang 'out of date' /Foto: Infografis



Wajar kalau Bunda merasa kesal ketika si kecil melakukan kesalahan. Tapi kadang, kita sampai-sampai menegurnya di mana saja, termasuk di depan banyak orang. Sabar, Bun. Nina menyarankan, seemosi apapun kita, baiknya redam dulu amarah kemudian kalau mau menegur anak, lakukan di lingkungan yang privat. Misalnya di rumah atau di kamar, bukan di depan teman anak atau sanak saudara. Walaupun, tujuannya untuk mendisiplinkan anak.

"Ketika anak ditegur di depan banyak orang bahkan di depan banyak saudaranya, itu bisa bikin mereka malu. Ketika anak malu, dia bisa merasa dirinya rendah. Selain itu, bukan nggak mungkin anak malah kesal sama kita," kata Nina.

Cara disiplinkan anak yang 'out of date' /Foto: Infografis



Si kecil akhirnya bisa tahu apa hal nggak tepat yang dia lakukan sehingga harus menerima konsekuensi? Wah, pasti kita sebagai orang tua bangga ya, Bun. Tapi ingat nih, demi melatih anak disiplin jangan sampai kita langsung memberi reward buat anak ketika mereka bisa tahu dan mengakui kesalahannya. Kalau mau memuji anak boleh-boleh aja asal nggak berlebihan.

Tapi, ketika reward justru diberikan karena anak tahu dan menyadari apa kesalahan yang dilakukan, perspektif anak soal hal keliru yang dia lakukan bisa berubah. Ya, bukan nggak mungkin anak berpikir melakukan kesalahan bisa jadi hal yang menguntungkan buat mereka, Bun.

Baca juga: Latih Disiplin dan Pengetahuan Anak dengan Biasakan Sarapan

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK