HaiBunda

PARENTING

Nak, Belajarlah Menghadapi Konsekuensi dari Pilihanmu Ya

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Sabtu, 18 Nov 2017 07:00 WIB
Nak, Belajarlah Menghadapi Konsekuensi dari Pilihanmu Ya /Foto: thinkstock
Jakarta - Hidup ini penuh dengan pilihan. Nggak cuma orang dewasa, anak-anak pun sudah bisa memilih dan pastinya, ada konsekuensi yang bakal mereka hadapi. Sebagai orang tua, penting banget nih, Bun, buat kita melatih anak supaya siap dan berani menghadapi konsekuensi dari apa yang sudah dipilihnya. Bukan lantas lari dan menghindar tanpa henti.

Supaya anak terlatih menerima konsekuensi dari pilihannya, psikolog anak dan remaja dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi bilang yang terpenting adalah pembiasaan. Awalnya, anak perlu belajar norma yakni mana yang benar dan salah lalu mana yang baik dan buruk dengan konsekuensinya masing-masing.

"Anak perlu dijelaskan kenapa mereka perlu mengambil konsekuensi itu. Konsekuensi sendiri adalah hal yang bisa didapat anak yang menimbulkan kerugian dirinya. Nah, dari situ anak dapat pelajaran supaya ke depannya nggak salah dalam mengambil sikap atau keputusan. Ibaratnya, sebelum anak berperilaku atau melakukan sesuatu ya mikir dulu," kata Ratih waktu ngobrol sama HaiBunda.


Ketika nggak dibiasakan menerima konsekuensi dari pilihan yang bisa diambil, bukan nggak mungkin saat dewasa kelak anak jadi sosok yang akan lari dari konsekuensi yang memang harus dia pertanggungjawabkan. Karena, dia kesulitan menerima konsekuensi dari sesuatu yang sudah dia pilih dan dilakukan.



"Ya karena dia nggak terbiasa. Makanya penting banget orang tua memberi kesempatan anak untuk dapat risiko dari pilihan yang sudah dia buat. Problemnya saat ini, orang tua cenderung mengambil risiko yang harusnya ditanggung si anak. Alhasil, anak bisa menggampangkan dan cenderung nggak mau susah. Misal pengen sesuatu, maunya saat itu. Mereka melupakan proses untuk mendapatkan sesuatu itu," papar Ratih.

Bahkan, Ratih bilang ketika anak berada dalam situasi di mana dia belum tentu salah, anak harus berani membuktikan dirinya tidak salah, bukan lari dari situasi yang dihadapi. Kalau anak justru lari dari situasi yang dihadapi, Bun, itu berarti anak nggak terbiasa menghadapi konsekuensi dan risiko dari apa yang dia lakukan.

Membiasakan anak menerima konsekuensi bisa dimulai dari hal sederhana kok, Bun. Mulai dari ketika anak memilih melakukan sesuatu, mereka harus kita kasih tahu efek dan konsekuensinya apa. Misalnya nih, anak dikasih pilihan mau ikut orang tuanya ke acara keluarga atau di rumah sama si mbak. Kalau ikut, dia bisa pergi keluar tapi mungkin akan merasa bosan karena nggak ada sepupu yang seumuran. Sedangkan kalau di rumah, anak bisa main tapi dia cuma berdua aja sama si mbak.

"Biasakan anak memilih tindakan yang risikonya paling kecil dan melakukan beberapa hal sesuai prioritas. Sebagai orang tua, kita harus tega dalam tanda kutip untuk membiarkan anak menerima konsekuensi dari tiap pilihannya. Memang nggak mudah tapi efek ke depannya worthed kok," kata Ratih.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK