Jakarta -
Si kecil sudah punya kamar sendiri? Hmm, apakah ada
TV atau video game di kamarnya, Bun? Kalau ada, Bunda sama Ayah perlu tahu nih dampak yang bisa timbul ketika ada TV atau video game di kamar anak untuk kesehatan dan tumbuh kembangnya.
Baru-baru ini, studi dari Iowa University yang diterbitkan di jurnal Developmental Psychology menemukan efek dari sekadar menaruh TV atau video game di kamar anak-anak. Kata salah satu peneliti, Douglas Gentile, dengan orang tua memasukkan TV atau video game sebagai furniture di kamar anak, sudah ada dampaknya lho, Bun, untuk si kecil.
"Dalam studi ini, kami menemukan ketika ada TV di kamar anak-anak, mereka cenderung menonton program atau tayangan dan bermain video game dengan konten 'lebih keras'. Ini bisa berisiko meningkatkan agresi fisik mereka," kata Douglas, dikutip dari Essential Kids.
Ini memang bisa terjadi, Bun. Kata Douglas, coba kita bayangkan. Ketika anak nonton TV di kamarnya, ada kemungkinan orang tua nggak mendampingi mereka. Sehingga, anak bisa lebih bebas menyaksikan tayangan yang menarik buatnya. Nah, dalam studi ini, Douglas dan tim menggunakan data tiga studi longitudinal berbeda yang mengamati anak sampai umur dua tahun.
Di studi itu, mereka juga menanyakan alasan orang tua menaruh TV di kamar anak-anaknya dan jawabannya adalah kemudahan akses untuk anak dalam meilih tayangan di
TV yang hendak ditonton. Menanggapi ini, Douglas bilang ketika ada TV apalagi video game di kamar anak, ada kesempatan untuk anak bermain game dan bukan nggak mungkin ada risiko anak kecanduan video game.
Baca juga: Foto: Inspirasi Dekorasi Kamar Anak yang Menggemaskan
"Tak mungkin Anda kecanduan judi kalau tak ada arena judinya. Untuk itu, penting bagi orang tua tidak meletakkan TV atau video game di kamar anak mereka. Supaya ini berhasil, pastinya orang tua juga perlu menyingkirkan TV di kamar mereka. Mungkin ini sulit dilakukan, tapi percayalah, efek ke depannya akan sangat baik untuk anak," tambah Douglas.
Terlebih, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk anak umur enam tahun atau lebih, orang tua perlu menetapkan batas konsisten soal screen time, media apa yang dipakai, tayangan apa yang disaksikan, dan memastikan kalau pemakaian media tersebut nggak menggantikan waktu tidur dan aktivitas fisik lain yang penting untuk kesehatan.
Dalam wawancara dengan detikHealth, psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi berpendapat sebetulnya nggak perlu orang tua menaruh TV di kamar anak. Kata Ratih, nggak ada urgensinya, Bun. Selain memang bisa mengganggu jam tidur anak, anak malah bisa fokus terus sama acara TV sehingga konsentrasinya bermasalah.
"Kalau orang tua nggak membolehkan anak punya TV di kamarnya sendiri, orang tua juga harus konsisten. Artinya, di kamar bunda dan ayah pun nggak ada televisi. Jadi, kegiatan nonton
TV bisa dilakukan bersama di ruang keluarga misalnya," kata Ratih yang berpraktik di RaQQi Human Development and Learning Centre ini.
Baca juga:
Bun, Kadang Kita Juga Perlu Kasih Kesempatan Anak Menyendiri (rdn)