Manchester, Inggris -
Ini kisah bayi yang mengalami sindrom kepala datar. Kayak nama sindromnya, si bayi bernama Bobby ini punya kepala yang datar, Bun, sampai ia harus pakai helm khusus.
Sang ibu, JJ Rushton mengatakan si kecil Bobby terlahir dengan plagiocephaly dan brachycephaly alias
sindrom kepala datar. Rushton bilang saat kehamilannya berumur 32 minggu, kontraksi terasa.
"Saya memutuskan pergi ke RS. Karena masih prematur, para dokter khawatir dan memberikan saya obat untuk memperlambat kontraksi," ungkap Rushton dikutip dari Daily Mail.
Obatnya ternyata bekerja tapi Rushton tetap mengalami kontraksi walaupun intensitasnya berkurang. Selang sebulan, si kecil
lahir. Tapi, saat Bobby berusia tujuh bulan, Rushton baru sadar kalau bentuk kepala anaknya nggak normal.
"Saat Bobby lahir, karena kondisinya masih prematur ia langsung dilarikan ke NICU dan dirawat selama 21 hari di inkubator. Setelah pulang, kami belum sadar kalau ada yang tidak beres dengan bentuk kepalanya," papar Rushton.
Saat tahu kepala bayinya nggak normal, Rushton membawanya ke dokter. Ternyata, dokter bilang bahwa dulu saat di kandungan, tengkorak Bobby tertekan. Dokter pun menyarankan Bobby pakai helm khusus. Sebagai seorang ibu, Rushton khawatir pastinya. Soalnya, kalau kondisi Bobby nggak ditangani lebih lanjut, telinga, kantong mata dan tulang rahang Bobby bisa terganggu.
Helm khusus yang dipakaikan ke Bobby ini harganya cukup mahal, Bun. Satu helm dibanderol Rp 41 juta. Nah, Bobby harus pakai helm itu 24 jam. Ya, walaupun ada waktu 40 menit di pagi hari dan 40 menit sebelum tidur untuk Bobby melepas sejenak helmnya.
 Bobby, Bayi dengan Kepala Datar yang Harus Pakai Helm Khusus/ Foto: PA Real Life |
"Meskipun begitu, ada beberapa risiko yang ditimbulkan saat Bobby memakai helm. Suhu tubuhnya naik dan ada risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). Saya selalu khawatir dengan Bobby, saya selalu periksa keadaannya saat tidur," kata Rushton.
Walaupun keluarga Rushton kini telah mendapatkan uang untuk helm Bobby, mereka ingin terus berupaya mengumpulkan uang lebih banyak untuk anak-anak seperti Bobby. Mengenai
sindrom kepala datar, menurut Layan Alrahmani MD, ini adalah kondisi yang menyebabkan kepala bayi bentuknya datar. Kasus yang paling sering terjadi diakibatkan posisi kepala bayi yang tertekan saat lahir.
"Tengkorak bayi masih lunak dan sindrom kepala datar bisa saja dialami bayi yang awalnya normal. Hal ini bisa saja terjadi jika bayi ditidurkan dengan posisi yang salah," kata Alrahmani dikutip dari Baby Center.
(rdn)