Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tips Aman Nonton Pesta Kembang Api Bersama Balita di Tahun Baru

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 31 Dec 2017 15:00 WIB

Kalau mau ngajak si kecil yang umurnya balita nonton pesta kembang api, perhatikan tips ini dulu yuk.
Tips Aman Nonton Pesta Kembang Api Bersama Balita di Tahun Baru (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Menyambut pergantian tahun, salah satu momen yang seru disaksikan adalah pesta kembang api. Memang sih indah tapi kita juga harus tahu kalau kembang api salah satu penyumbang kecelakaan terbesar pada anak-anak, Bun.

Oleh karena itu, ada baiknya kita menjaga keamanan anak agar bisa menikmati pesta kembang api dari awal hingga akhir. Berikut telah dirangkum HaiBunda dari berbagai sumber tips aman ngajak si kecil yang umurnya balita alias di bawah lima tahun saat nonton pesta kembang api.


1. Pastikan Anak Tidur Siang

Tentu saja, pesta tahun baru dan pertunjukkan kembang api diadakan pada malam hingga dini hari. Hal ini tentu mengganggu jadwal tidur si kecil. Kalau anak ngantuk pasti rewel dan bisa juga menyebabkan stres. Kalau udah gink, kadang kita pun ikutan senewen.

"Sebagian besar pertunjukkan kembang api jarang yang dimulai dari sore hari, kebanyakan pada malam hari. Untuk mengantisipasi jadwal tidur anak yang terganggu, kita perlu memastikan anak untuk tidur siang," kata Lyss Stern, pendiri dan presiden Divalysscious Moms, AS.

2. Bila Perlu Pakaikan Anak Earplug

Menurut dr Charles Shubin, Direktur Pediatri di Mercy Family Care, Baltimore, sinar dari kembang api jauh sehingga tidak berbahaya secara fisik. Justru yang dikhawatirkan adalah nyaringnya suara kembang api. Meskipun ada beberapa kembang api yang suaranya nggak keras tapi bisa menyakiti pendengaran balita.

Kuping balita masih sangat sensitif, bila menonton kembang api di luar rumah, pakaikan anak earplug (penyumbat telinga). Atau kita bisa juga menutup kuping anak dengan tangan kita sendiri. Jika menonton kembang api dekat rumah akan lebih baik melihatnya dari rumah saja sehingga nggak perlu mendekati dari sumbernya, Bun.

3. Menjauh dari Sumber Kembang Api

Jangan lupa dan terlena dengan keindahan kembang api ya, Bun. Jaga anak kita dan pastikan selalu bersama dengannya. Jangan biarkan anak untuk mencoba menyalakan atau terlalu dekat kembang api yang eksplosif. Lebih baik menjauh dan menggendongnya.

Kembang api kecil yang biasa dimainkan di rumah mungkin terlihat ramah anak, namun suhunya tinggi dan nggak main-main lho, Bun. Jika anak mau menyalakan kembang api, usahakan jauh dari wajah, pakaian dan rambutnya. Bila rambutnya panjang, lebih baik diikat. Untuk antisipasi lebih, pakaikan anak sarung tangan agar dia terlindung dari percikan api.

4. Jangan Biarkan Anak Memungut Sisa Kembang Api

Jangan biarkan anak-anak mengambil kembang api setelah acara. Soalnya, beberapa kembang api mungkin masih menyala dan bisa meledak kapan saja. Jika menyalakan kembang api di rumah, rendam semua sisa kembang api di dalam ember air sebelum membuangnya. Sediakan air untuk siaga jika kembang api menyebabkan kecelakaan.

Jika anak terluka akibat kena kembang api, segera pergi ke dokter atau rumah sakit. Jika terjadi cedera mata, jangan biarkan anak menyentuh atau menggosoknya karena bisa bikin kerusakan lebih parah.

Kalau ada luka bakar, lepaskan pakaian anak dari daerah yang terbakar dan oleskan salep luka bakar sebagai pertolongan pertamanya, lalu segera hubungi dokter. Ingat, jangan kompres luka bakar pakai es batu ya, Bun.
(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda