HaiBunda

PARENTING

Ada Darah di Popok Bayi, Benarkah Kecil-kecil Sudah Menstruasi?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 07 Jan 2018 10:03 WIB
Ada Darah di Popok Bayi, Benarkah Kecil-kecil Sudah Menstruasi?/ Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Bayi baru lahir memang datang dengan berbagai kejutan yang terkadang bisa membuat kita khawatir. Apalagi pada bayi perempuan. Siapa coba yang nggak khawatir dan kaget saat melihat di popoknya ada bercak darah. Apa iya, putri kecil kita sudah mendapatkan menstruasi?

dr Kecia Gaither, Direktur Pelayanan Perinatal di New York menuliskan dalam emailnya ke situs Romper bahwa pendarahan vagina pada bayi perempuan bukanlah menstruasi. Ini terjadi akibat hormon yang dibawa sejak dirinya masih dalam kandungan Bun.

Kata dr Kecia, sebenarnya munculnya darah itu sangat normal dan umum. Biasanya hal ini berlangsung satu atau dua hari setelah kelahiran.


dr Kecia juga mengatakan orang tua bakal melihat klitoris dan labia menonjol, bengkak, atau ada cairan seperti susu di vagina bayi. Bayi perempuan yang baru saja dilahirkan memang bisa saja mengeluarkan cairan tak berwarna atau berwarna putih seperti keputihan dari organ genitalnya.

Semua kejutan tersebut tak ada yang perlu dikhawatirkan Bun. Tapi, tak ada salahnya memberitahu dokter anak agar tetap waspada. dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA MARS dalam buku 'Anak Sehat: 100 Solusi Sehat dr Tiwi' juga mengatakan keluarnya cairan dari vagina bayi baru lahir itu merupakan hal yang normal.

Sebagian besar orang tua menggambarkan 'menstruasi mini' itu sebagai estrogen yang memicu uterus janin mengeluarkan sejumlah darah. The Bump mengatakan meskipun kemungkinan pendarahan berasal dari penarikan estrogen, penting untuk menyingkirkan penyebab potensial lainnya, seperti 'buang air besar yang keras' yang menyebabkan 'goresan atau luka' di jalan keluar.

Apabila kita menemukan darah si kecil di popok, pastikan daerah vagina tetap bersih dengan membersihkannya menggunakan air hangat. Penting juga untuk selalu menyeka area vagina bayi dari depan ke belakang untuk menghindari risiko infeksi.

Oh iya, meski hal ini normal, kita juga nggak boleh abai dengan risiko luka dan infeksi ya, Bun. Karena itu penting banget untuk mencatat bila ada gejala tambahan sebelum menghubungi dokter anak. Misalnya apabila pendarahan berlangsung kurang dari seminggu, mungkin tak perlu khawatir karena hal itu akan segera berlalu.
(Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK