Jakarta -
Mendapati
kulit si bayi yang usianya baru beberapa minggu beruntusan, mungkin kita jadi bertanya-tanya apa sebabnya. Apa iya ini karena terkena percikan air susu ibu (ASI) seperti yang orang-orang bilang?
Ya, suatu kali saya bertemu dengan seorang teman yang mengeluhkan beruntusan di
kulit wajah bayinya. Menurut orang-orang dekatnya, itu karena percikan ASI. Tapi saya sih sangsi beruntusan itu karena ASI. Soalnya sepengalaman saya, kulit wajah bayi saya dulu nggak beruntusan meski sering banget kena percikan ASI.
Saya pun menanyakan hal itu ke dokter spesialis kulit dan kelamin dari DNI Skin Centre, Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK. Setelah melihat foto si bayi, kata dr Darma, panggilan akrabnya, beruntusan seperti itu disebut neonatal milia atau milia pada bayi. Wah, apa itu Dok?
"Protein keratin produksi kelenjar minyak (kelenjar pilosebasea) yang terperangkap akibat adanya sumbatan di kelenjar pilosebasea," jelasnya.
Lalu saya tanyakan apakah benar penyumbatan itu karena kulit bayi terkena ASI? "ASI tidak menyebabkan perubahan kulit bayi, baik perubahan warna maupun beruntusan," imbuh dr Darma.
Kata dr Darma, beruntusan atau milia pada bayi sebaiknya tidak usah diberikan bedak, dan umumnya daapat hilang dengan sendirinya. "Keratin yang berada di dalamnya pelan-pelan dapat keluar sendirinya. Penggunaan bedak kadang malahan menyebabkan sumbatan keluarnya keratin," tambahnya.
Dikutip dari detikHealth, beberapa waktu lalu dr Meta Hanindita, SpA, menyebutkan bahwa pada bayi baru lahir, kulitnya memang bisa jerawatan atau beruntusan. Penyebabnya adalah bayi yang baru lahir hormon dalam tubuhnya masih tidak seimbang, karena masih membawa hormon dari ibu.
Tapi kalau beruntusan dialami bayi yang usianya sudah lebih tua, menurut dr Meta, bisa jadi karena dermatitis atopik. Kenapa? Mungkin bayi alergi pada bahan makanan yang dikonsumsi ibunya. Namun kondisi ini terjadi pada bayi yang memang masih mengonsumsi ASI dari sang ibu.
(Nurvita Indarini)