HaiBunda

PARENTING

Si Kecil Umur 3 Tahun? Tetap Perhatikan Tumbuh Kembangnya Ya, Bun

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 15 Jan 2018 15:17 WIB
Tumbuh kembang anak 3 tahun/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Sewaktu si kecil baru lahir kita begitu memperhatikan pertumbuhannya, nomal atau tidak. Bahkan kelengkapan organ tubuhnya diamati satu per satu. Begitu juga saat si kecil masih bayi, tumbuh kembangnya masih diperhatikan. Tapi, saat anak sudah berusia setahun hingga usia prasekolah (3-5 tahun) kadang jadi tidak begitu diperhatikan.

Kadang kita tak lagi mengamati pertumbuhan anak di usia prasekolah karena berpikir pertumbuhan anak sudah konstan. Betul nggak Bun? Atau cuma saya saja yang begitu? He-he-he.

Kata Robert Needlman, M.D., F.A.A.P., seorang dokter anak yang menulis 'What is Development', anak tidak tumbuh dan berkembang secara konstan. Kita bisa melihat tumbuh kembang anak dengan membandingkannya dengan teman seusianya.


Beberapa anak bisa lebih dulu berjalan atau bicara, tapi selanjutnya punya kemampuan rata-rata sama dengan anak lain. Ada yang perkembangannya lambat, tapi berada di titik yang masih normal. Dokter anak yang dikunjungi biasanya juga mengatakan semuanya berjalan normal. Normal yang dimaksud sama dengan sehat ya, Bun.

Tapi, normal juga bisa mengandung arti teknis. Seperti dalam kalimat kisaran normal, itu menunjuk pada sebuah tingkatan. Misalnya kisaran normal untuk tinggi anak laki-laki usia 3 tahun antara 95-100 cm. Kalau kurang 5-10 cm dan tampak sehat, anak itu normal, hanya saja lebih pendek.



Kalau orang tua memiliki pengetahuan mengenai perkembangan anak, ini bisa membantu agar bersikap rileks dalam menghadapi semuanya. Selain itu, menyaksikan si kecil menguasai kemampuan baru itu merupakan kenikmatan tertinggi menjadi orang tua. Fakta-fakta pertumbuhan di prasekolah ini mungkin bisa membantu kita memahami pertumbuhan si kecil seperti dikutip buku 'Parents Guide Growing Up Usia 3-4 Tahun'.

Tapi, data ini hanya sekadar panduan ya, Bun. Kita harus ingat setiap anak punya kecepatan pertumbuhan dan perkembangannya yang nggak sama. Kalau kita khawatir, baiknya berkonsultasi ke pakarnya saja daripada menyimpan kegalauan sendiri.

1. Tinggi dan Berat Badan

Kecepatan pertumbuhan di usia prasekolah yakni 3-4 tahun lebih lambat ketimbang saat usianya menjelang 3 tahun. Sekitar 50 persen anak, tinggi dan bobotnya di atas patokan. Sedangkan 50 persen sisanya berada di bawahnya.

Tinggi badan anak perempuan usia tahun 3 tahun sekitar 93,125 cm sedangkan anak lelaki 95 cm. Tinggi anak perempuan usia 3,5 tahun sekitar 98,125cm, sedangkan anak lelaki bisa 100 cm lebih.

Untuk berat badan anak perempuan usia 3 tahun rata-rata 15,625 kg sedangkan anak lelaki 16,125 kg. Berat badan anak perempuan usia 3,5 tahun rata-rata adalah 17kg, sementara anak lelaki adalah 17,125 kg.

Tapi kita perlu ingat juga bahwa tinggi dan bobot anak dipengaruhi banyak faktor seperti genetik, kesehatan, pola makan, dan pengaruh emosi. Perubahan fisik anak usia 3 tahun ada pada batang tubuh dan kaki. Karena itu postur tubuhnya lebih sempurna, tak terlihat seperti bayi lagi.



2. Organ Dalam

Pertumbuhan fisik termasuk pertumbuhan organ dalam tubuh. Detak jantung kini lebih lambat dibanding saat bayi. Gerakan napasnya lebih lambat dan lebih dalam.

Pada anak laki-laki tekanan darahnya meningkat, ukuran kandung kemihnya juga lebih besar. Itulah yang membuatnya jarang pipis. Tapi, jangan kaget juga, Bun, kalau masih ada yang mengompol.

3. Perkembangan Motorik

Menjelang usia 4 tahun, anak sudah menggunakan tangan kanan kiri dengan baik. Sekitar 90 persen anak menggunakan tangan kanan. Sehingga kalau kidal, kita nggak perlu paksa anak pakai tangan kanan.

Anak usia 3-4 tahun juga sudah pintar menggambar, memegang pensil, atau menggunting. Tapi perkembangan motorik ini bisa berbeda dengan anak lain. Perkembangannya dipengaruhi kematangan fisik, kesempatan melatih kemampuannya, juga kesehatannya.

Buku 'A Child's World: Infacy Through Adolescence and Childhood' menuliskan kemampuan motorik anak usia 3-4 tahun yakni:

1. Motorik Kasar

Berlari kecil, berbelok tajam dan berhenti seketika, naik dan turun tangga dengan kaki bergantian, juga berdiri dengan satu kaki dalam beberapa detik. Anak juga lebih jago melempar dan menangkap bola, melompat dengan satu kaki atau berpindah tempat, menggenjot sepeda roda tiga, serta berjalan jinjit atau memanjat jaring.

2. Motorik Halus

Melepas baju sendiri dan memakainya dengan bantuan, melepas kancing baju, mencuci tangan, makan sendiri, menuang air ke gelas sedikit berceceran, menulis cakar ayam, dan menggambar garis lurus. Menjelang empat tahun anak juga sudah bisa menggunakan gunting, menderetkan manik-manik, bermain puzzle dengan beberapa kesalahan, bermain blok, memakai sepatu tapi belum menalikannya, serta menyikat gigi sendiri.

Kalau sudah lama memperhatikan pertumbuhan si kecil, ayo mulai amati kemajuan fisiknya, Bun. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK