Ludian, Yunnan -
Hidup memang penuh tantangan dan perjuangan. Seperti yang dialami bocah delapan tahun asal China yang dijuluki Little Wang ini, Bun. Dia harus menerobos cuaca dingin demi sampai ke sekolah.
Potret Wang sempat viral di media sosial seantero negara bambu tersebut. Di foto itu tampak si kecil Wang tiba di sekolah dengan tangan bengkak dan embun beku di rambut sampai alisnya. Kejadian itu membuat teman-teman sekelas menertawakannya.
Foto tersebut memicu netizen untuk berdiskusi mengenai kemiskinan anak. Banyak netizen mengatakan perlu adanya bantuan untuk anak-anak dari keluarga pedesaan miskin di China. Mereka bersimpati pada anak-anak seperti Wang yang harus menempuh perjalanan sulit agar bisa sampai ke sekolahnya di Ludian County di barat daya provinsi Yunnan, China.
 Si kecil Wang yang dijuluki Ice Boy/ Foto: Facebook/ People's Daily China |
"Menurut Badan Layanan Berita China anak laki-laki tersebut berjalan 4,5 km untuk pergi ke sekolah, sebuah perjalanan yang membutuhkan waktu satu jam. Pada hari pengambilan gambar itu, suhunya mencapai minus 9 derajat Celcius," kata sebuah sumber dikutip dari BBC.
Potret lainnya menunjukkan tangan si kecil Wang yang kotor dan bengkak di atas buku pelajaran sekolahnya. Guru Wang mengambil gambar pada tanggal 8 Januari dan mengirimkannya ke kepala sekolah dan beberapa orang lain, menurut laporan di media pemerintah. Setelah foto itu tersebar, Wang dan anak-anak yang kurang beruntung lain langsung mendapat perhatian media lokal dan nasional. Foto perjuangan mereka juga jadi viral.
Ribuan pengguna Sina Weibo (media sosial di China) membagikan gambarnya dan menggunakan hashtag #IceBoy. Banyak pengguna Weibo memposting serta memuji keteguhan dan ketekunan Wang.
"
Anak ini tahu bahwa pengetahuan bisa mengubah nasibnya," kata salah satu pengguna Weibo.
Sementara itu yang lain menyuarakan keprihatinan mereka, mengatakan bahwa hati mereka sakit karenanya, terutama melihat tangan Wang yang bengkak dan pakaiannya yang tipis. "Wajah merah kecilnya yang beku dan pakaiannya yang tipis benar-benar terlihat menyedihkan," komentar pengguna lain.
Tak sedikit juga yang menginisiasi bantuan untuk Wang sehingga mereka dapat menyumbangkan uang dan pakaian.
"Rumahnya terbuat dari lumpur dan bata dan sangat bobrok," kata wartawan dari situs Video Pear saat mengunjungi si kecil Wang untuk melihat bagaimana kehidupannya.
Dilaporkan, Wang tinggal bersama nenek dan adiknya. Dia jarang melihat ayahnya yang merupakan pekerja migran dan pulang ke rumah tiap empat atau lima bulan sekali. Ibu Wang diketahui pergi meninggalkan keluarganya saat Wang masih kecil.
Berkat simpati dari netizen dan media, mereka membuat donasi berupa pakaian, penghangat ruangan dan uang sekolah. Setiap siswa masing-masing akan menerima bantuan 500 yuan atau sekitar Rp 1 juta.
"Saya ingin menjadi perwira polisi untuk melawan orang jahat. Perjalanan ke sekolah terasa dingin, tapi tidak sulit!" kata Wang dikutip dari The Paper.
Kalau melihat kisah si kecil Wang rasanya benar-benar membuka mata ya, Bun. Masih banyak anak-
anak di dunia ini yang mengalami kesulitan terutama di bidang pendidikan. Untuk itu, sudah sepatutnya kita bersyukur jika kita masih mampu menyekolahkan anak tanpa membuat anak harus menempuh perjalanan yang ekstrem demi mengenyam bangku pendidikan.
(aci/rdn)