HaiBunda

PARENTING

Tips Menghadapi si Kecil yang Sering Melawan

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Jan 2018 17:30 WIB
Tips Menghadapi si Kecil yang Sering Melawan/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Perubahan anak yang sebelumnya pendiam menjadi pemberontak itu benar-benar bikin terkejut ya, Bun. Ini saya alami ketika anak sulung saya berusia 6 tahun. Si sulung berubah jadi galak. Kesal sedikit sudah teriak-teriak. Memang sih, ini dilakukan hanya ketika di rumah, tapi sering memancing emosi bundanya. Hiks...

Ternyata yang saya alami itu wajar. Kata pemerhati pertumbuhan anak, usia 5-7 tahun adalah masa anak menunjukkan sikap independen. Anak di usia ini belum mampu memahami arti konsekuensi sehingga berbuat sesukanya. Tapi, pada usia ini anak sudah mampu mengerti akan aturan.

Hanya saja, ketidaksiapan si kecil untuk mengontrol diri yang menjadi penghalangnya. Biasanya, saat anak terlalu lelah, kesal, dan kondisi kurang nyaman, bisa segera frustrasi, Bun. Kalau orang tua nggak paham ya bisa jadi merespons dengan marah-marah.


Saat memarahi anak, harapannya agar anak mengetahui perbuatannya tersebut salah dan tidak akan mengulanginya lagi di lain waktu. Namun menurut psikolog, memarahi anak tidak akan memberi efek banyak.



"Memarahi anak akan membuatnya tertekan dan semakin berontak kepada orang tua," papar psikolog tumbuh kembang anak, Ratih Ibrahim, beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, jika anak terlalu sering dimarahi, mereka tidak akan bisa dengan bebas mengekspresikan dirinya. Sehingga ketika dewasa kelak, kreativitas mereka pun terbatas. Untuk itu, Ratih menyarankan pada orang tua agar tidak memarahi anaknya, namun dengan lebih dahulu membuat perjanjian dan konsisten melaksanakannya.

Seorang Associate Professor of Pediatrics di Case Western Reserve University School of Medicine, Profesor Dr Robert Needlman, M.D., F.A.A.P.,mengatakan usia antara 5-7 tahun itu memang masanya emosi anak naik turun. Pada usia ini, perasaan mulai tumbuh pada diri anak, misalnya rasa cinta dan cemburu yang berhubungan dengan ayah bundanya.

Tips Menghadapi si Kecil yang Sering Melawan/ Foto: Thinkstock


Orang tua tak perlu cemas melihat gelagat anak yang makin agresif. Rentang usia ini memang masanya anak mengenal dirinya sendiri. Dia berupaya memahami apa yang ada di sekelilingnya. Tak hanya yang sifatnya fisik tapi juga segala hal yang menyangkut rasa.

Kalau anak merasa dicampakkan, anak akan mengekspresikannya dengan amarah atau teriakan yang sulit dipahami. "Kecemburuan itu sering kita lihat pada bagaimana kedekatan seorang anak perempuan pada figur ayahnya, dan sebaliknya anak laki-laki pada sosok ibunya," kata Prof Needlman.

Pendek kata, pada usia ini si kecil seolah memiliki energi tak terbatas, ditambah lagi dengan sikap egosentris yang tinggi. Si anak selalu ingin jadi pusat perhatian dan menjadi nomor satu. Jadi jangan heran, Bun, kalau anak sering melawan dan cenderung masa bodoh pada aturan. Sekali ditegur, Bunda malah dapat sikap kritis dari anak.

"Pada usia itu, anak-anak sebenarnya sudah menyadari apa dan bagaimana sikap yang baik itu. Tentu saja mereka ingin bersikap baik. Hanya mereka belum mampu bersikap konsiten menerapkan tanggung jawab," kata psikolog Jonathan Brush seperti ditulis di Parents Guide Growing Up Usia 5-6 Tahun.



Lantas sikap kita seharusnya bagaimana? Jangan lupa Bun, meski memarahi atau menghukum anak dianggap jalan keluar membenahi sifat anak yang dianggap keliru. Padahal, cara itu tak akan pernah menolong.

Kata Jonathan, anak usia 5-7 tahun sangat concern dengan keadilan. Keadilan yang dimakud sejalan dengan pola berpikirnya. Sikap reaktif orang tua, beban tugas yang diberikan, bahkan punishment dan reward kerap dianggap sebagai ketidakadilan.

Tips Menghadapi si Kecil yang Sering Melawan/ Foto: thinkstock


"Tahanlah sebisa mungkin reaksi berlebihan dan ekspektasi orang tua terhadap sikap anak. Anak seusia itu sangat membutuhkan banyak penghargaan, bukan omelan," kata Jonathan.

Berikut ini yang tidak perlu kita lakukan ketika anak memberontak:

1. Jangan mengomel, omelan hanya akan membuatnya makin membandel hingga bunda bisa frustrasi dibuatnya.

2. Jangan pernah mencap anak dengan sebutan malas dan nakal. Ucapan ini akan melemahkan anak dalam menghargai dirinya sendiri.

3. Jangan menyerah dengan membereskan mainannya, di saat kita kesal dan marah pada anak karena dia tidak mau membereskan mainannya. Cara itu justru akan memicu anak terus melakukan kesalahan.

4. Jangan berlebihan memberikan ancaman, peraturan, atau konsekuensi yang keras, yang sulit dipenuhi anak.

Nah, sebaliknya ini yang bisa kita lakukan:

1. Bersikap tenang dan berusaha menyebutkan tugas anak dengan jelas dan sederhana. Misalnya, "Sayang, kamu seharusnya merapikan mainanmu dan memasukkannya ke dalam kotak,".

2. Cari waktu yang tepat meminta anak melakukan perintah kita. Jelaskan alasan mengapa anak harus melakukannya. Misalnya, "Ayo, sayang. Kamu bisa kan merapikan mainanmu sebelum makan siang? Nanti kita bisa ajak teman-temanmu main di sini lagi,".

3. Yakinkan tugas dan konsekuensi dari kita cukup fair dan jelas serta dirasa baik untuk kita sendiri maupun anak.

4. Jika satu peringatan, bukan ancaman yang berulang anak masih belum patuh dan memenuhi tugas, cobalah menerapkan konsekuensi ke anak.

5. Berikan penghargaan dan pujian kalau anak melakukan tugasnya. Misalnya, "Karena kamu sudah membereskan mainanmu, sekarang kita punya waktu bercerita dan bermain bersama,". (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Mom's Life Amira Salsabila

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Parenting Kinan

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK