Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tips Penting Meningkatkan Kualitas Interaksi Anak dan Orang Tua

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Kamis, 02 Jul 2020 15:40 WIB

High angle view of cheerful parents having fun while tickling their daughters on sofa in the living room.
Tips Penting Meningkatkan Kualitas Interaksi Anak dan Orang Tua/ Foto: Getty Images/skynesher
Jakarta -

Komunikasi dan interaksi adalah hal yang harus dijaga dalam hubungan keluarga, terutama antara anak dan orang tua. Itu sebabnya kualitas interaksi ini harus ditingkatkan, Bunda.

Dijelaskan psikolog anak dan pendidikan, Nabila Dian Nirmala, dampak bila komunikasi anak dalam keluarga tidak berjalan baik adalah munculnya kesalahpahaman. Nah, kesalahpahaman ini bisa berarti salah menilai yang kemudian berdampak pada keliru dalam bersikap.

"Kalau anggota keluarga sudah saling keliru, itu potensi untuk terjadi masalah lebih besar," ucap Dian, dalam konferensi pers #SayItWithOreo, Cara Kreatif Dorong Keluarga Indonesia Berani Mengekspresikan Diri, melalui Zoom, Rabu (1/7/2020).

Kata Dian, orang tua memegang peranan penting soal bagaimana memancing anak untuk bercerita. Sayangnya, hal ini kerap jadi kendala karena orang tua kadang tidak tahu bagaimana caranya untuk melakukan pendekatan dengan anak.

"Orang tua sudah berniat punya hubungan yang lebih berkualitas tapi caranya yang kadang bingung. Nah, ada salah satu pendekatan yang efektif yaitu melalui kegiatan yang berbasis aktivitas, artinya seluruh anggota keluarga beraktivitas bersama-sama," tuturnya.

Lebih lanjut, Dian menjelaskan, penelitian menyatakan bahwa suasana yang menyenangkan saat beraktivitas bersama-sama bisa berdampak pada dua hal, yakni pada tumbuh kembang anak dan bagaimana nantinya anak menjalin relasi.

"Tumbuh kembang anak itu bisa terasah karena pengetahuan anak jadi lebih banyak, keterampilan anak berkreasi, menciptakan, untuk memberikan gagasan itu semakin terasah dan paling tidak anak jadi tahu apa ya yang jadi minat saya," ujar Dian.

happy family in the kitchen. mother and  child son preparing the dough, bake cookieshappy family in the kitchen. mother and child son preparing the dough, bake cookies/ Foto: Getty Images/iStockphoto/evgenyatamanenko

Nah kalau kita bicara soal relasinya, kegiatan yang berbasis aktivitas yang menyenangkan ini menjadi salah satu jembatan menuju interaksi yang lebih dalam atau sering kita sebut dengan bonding. Kata Dian, bonding ini tidak sekadar ikatan, karena ternyata ada yang melandasi bonding yaitu rasa saling percaya.

"Orang tua harus percaya anaknya, anak harus percaya orang tuanya, dan di antara mereka harus saling percaya, nah saling percaya ini bisa terwujud, kuncinya satu yaitu ketika sedang beraktivitas lakukan bersama-sama," tegasnya.

Sementara itu, yang diharapkan dari keterlibatan aktif dari aktivitas bersama adalah baik anak dan orang tua akan membicarakan pendapat ataupun ide. Jadi, jika sudah terbiasa dengan lingkup kecil untuk bertukar gagasan, maksud, dan pendapat, kita akan lebih nyaman untuk mulai mengungkapkan apa yang menjadi perasaan terdalam kita.

"Karena memang nanti tujuan akhirnya menjadi terbuka, ada rasa bebas, dan jadi pribadi yang jujur," tukasnya.

Simak juga manfaat anak main dengan orang tua dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda