Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Makan Asal Kenyang, Masa Depannya pun Jadi 'Taruhan'

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Selasa, 23 Jan 2018 12:39 WIB

Ketika anak sekadar diberi makan saja tanpa diperhatikan kecukupan gizinya, masa depan mereka pun jadi taruhannya, Bun.
Anak Makan Asal Kenyang, Masa Depannya pun Jadi 'Taruhan'/ Foto: Thinkstock
Jakarta -

Urusan memberi makan anak nggak sekadar kenyang dan yang penting udah makan aja, Bun. Soalnya, kita juga perlu memperhatikan apa aja sih kandungan gizi dalam makanan apa. Ini mengingat asupan gizi anak berpengaruh banget terhadap tumbuh kembangnya.

Kalau gizi anak lewat asupan yang diberi orang tua nggak mencukupi kebutuhannya, efek jangka panjangnya anak bisa stunting lho, Bun. Padahal, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas toleransi stunting maksimal 20 persen atau seperlima dari jumlah keseluruhan balita.

Di Indonesia sendiri tercatat 7,8 juta dari 23 juta atau sekitar 35,6 persen balita mengalami stunting. Sebanyak 18,5 persen kategori sangat pendek dan 17,1 persen kategori pendek dan dari data ini pula akibatnya WHO menetapkan Indonesia sebagai negara dengan status gizi buruk.

"Permasalahan gizi tidak hanya akan mengganggu perkembangan fisik dan mengancam kesehatan anak, namun juga dapat menyebabkan kemiskinan," papar dr Damayanti Rusli S SpAK PhD, anggota UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik PP IDAI.

dr Damayanti melanjutkan pertumbuhan otak anak yang kurang gizi tidak akan optimal sehingga akan berpengaruh pada kecerdasannya di masa depan. Dengan demikian, peluang kerja dan mendapatkan penghasilan akan lebih kecil pada anak stunting. Hal tersebut disampaikan dr Damayanti dalam acara 'Peringatan Hari Gizi Nasional 2018, Stunting dan Gizi Buruk Tantangan Mewujudkan Indonesia Emas 2045' di Kantor Kemendikbud, Jl Jend Sudirman, Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Dalam kesempatan sama, dr Mursidah Thahir dari PP Muslimat NU menyoroti pentingnya peran masyarakat untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi angka stunting.

"Di sini peran keluarga sangat penting. Terjadinya gizi buruk berawal dari keluarga yang tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi bagi anak-anaknya, akibatnya stunting tidak bisa dihindari dalam masyarakat kita," kata dr Mursidah.

Sementara itu, Siti Masrifah selaku anggota komisi IX DPR RI menilai penanganan gizi buruk yang dialami anak-anak saat ini harus segera menjadi prioritas pemerintah. Hal ini terkait dengan masa depan anak-anak yang kelak menjadi estafet pembangunan bangsa ini.

"Tantangan pemerintah saat ini cukup besar. Tingginya angka stunting menjadi indikator tingginya kejadian gizi buruk di negara ini," papar siti.

Siti berharap, pemerintah mulai menggalakkan program-program penanganan gizi buruk yang melibatkan masyarakat secara luas. Hmm, jadi dalam memberi makanan untuk anak nggak sekadar makan dan kenyang aja ya, Bun. Kita juga mesti memperhatikan kecukupan gizinya.

(aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda