HaiBunda

PARENTING

Kenapa Sih Kamu Nggak Mau Mendengarkan Apa Kata Bunda, Nak?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 24 Mar 2018 15:09 WIB
Kenapa Sih Kamu Nggak Mau Mendengarkan Apa Kata Bunda, Nak?/ Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Kita pasti merasa kesel banget kalau lagi ngomong tapi nggak didengerin. Termasuk kalau ngomong ke anak. Kalau sedang begini jadi berpikir, ini anaknya yang salah atau kita sebagai orang tua yang salah?

Tapi kata Dr Deborah MacNamara, konselor klinis dan dan penulis buku 'Rest, Play, Grow: Making Sense of Preschoolers', manusia itu memang dipersiapkan untuk menjadi oposisi. Manusia bisa menjadi kontra yang menyebabkan mereka melawan dan menentang kapan pun merasa dikendalikan atau dipaksa.

"Kita bisa merasakannya muncul di dalam diri ketika seseorang memberi tahu kita apa yang harus dipikirkan, dilakukan, atau dirasakan," kata Deborah, seperti dilansir Huffingtonpost.


Jadi kalau Bunda bertanya-tanya saat anak sering nggak mau mendengarkan orang tua itu kesalahan siapa, kata Deborah sebenarnya itu bukanlah kesalahan atau cacat dalam sifat manusia. Ini seperti naluri saja, Bun.

"Tantangan bagi orang tua adalah ketidakdewasaan membuat anak lebih rentan terhadap ekspresi perlawanan," imbuhnya.

Kabar baiknya Bun, anak-anak cenderung menolak orang-orang yang nggak dikenal. Jadi, jika orang asing memberitahu anak kita untuk masuk ke mobil mereka, mereka mungkin lebih memilih untuk melawan atau menolak.



Sebenarnya kita nggak perlu khawatir hanya karena anak nggak mendengarkan bukan berarti mereka tidak merasa dekat dengan kita. Menurut Deborah, anak-anak menolak nasihat dari orang yang dekat dengannya karena mereka masih merasa terkendali dan dipaksa.

Untuk mengatasinya, Deborah mengatakan orang tua harus bisa melihat juga "keinginan" seorang anak ketimbang membuat mereka merasa dipaksa seperti harus melakukan sesuatu. Ini sama dengan pemikiran yang dibagi ahli parenting HuffPost Kanada, Alyson Schafer.

Alyson bilang lebih penting anak-anak menjadi manusia yang kooperatif ketimbang selalu patuh pada instruksi, dan itu dilakukan dengan terpaksa. Tapi bagaimana caranya? Alyson menyarankan untuk memberikan pilihan dan lakukan saja, karena anak-anak belajar dari pengalaman.

Sementara itu, Adele Faber dan Elaine Mazlish dalam buku berjudul 'How to Talk So Kids Will Listen And Listen So Kids Will Talk' menuliskan anak bisa menjadi tak acuh dan tak mendengarkan karena dari kita juga sebagai orang tuanya sering tidak mendengarkan perasaan anak.

Adele mengatakan kebanyakan kita tumbuh dengan menyangkal perasaan. Agar lancar dalam berbicara kita harus belajar dan memperaktikkan metode bagaimana membantu anak mengetahui perasaannya. Beberapa di antaranya, cobalah mendengarkan anak dengan penuh perasaaan dan ketahui perasaannya dengan respons yang alami. Misalnya "Oh..." atau "...Mmm, seperti itu."

Gimana dengan si kecil, Bun?

(Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

30 Nama Anak dengan Arti Nama Kemenangan Sejati dalam Alkitab

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

5 Kisah Kehamilan Langka Sepanjang 2025, dari Ektopik hingga Rahim Buatan

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Muhammad Prima Fadhilah

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

Menyusui Indah Ramadhani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kisah Tragis Keluarga Pelatih Valencia, Jadi Korban Kapal Tenggelam di Labuan Bajo saat Libur Natal

30 Nama Anak dengan Arti Nama Kemenangan Sejati dalam Alkitab

5 Kisah Kehamilan Langka Sepanjang 2025, dari Ektopik hingga Rahim Buatan

Awet Muda! Ini 5 Potret Ariyo Wahab bersama Istri & 3 Anak Perempuan

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK