Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Merasa Bosan? Yuk Coba 2 Cara Ini Agar Si Kecil Bersemangat

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 21 Jul 2020 09:48 WIB

Kids are home from school and finding things to do to stay busy.
Anak Merasa Bosan? Yuk Coba 2 Cara Ini Agar Si Kecil Bersemangat/ Foto: Getty Images/FatCamera
Jakarta -

Orang tua di rumah terus saja bisa bosan, apalagi anak-anak yang dunianya seharusnya diisi dengan bermain. Sebenarnya apa yang membuat anak merasa bosan?

Sejumlah orang tua bisa saja melihat kebosanan itu identik dengan kemalasan atau kurang motivasi. Tapi, orang tua lainnya ada juga yang beranggapan bosan itu menjadi kondisi terbaik ketika anak terlalu sibuk dengan jadwalnya.

Sandra Stone, PhD,seorang sosiolog, profesor, peneliti, dan penulis yang berpengalaman lebih dari 25 tahun mempelajari permainan dan perkembangan masa kanak-kanak, mengatakan bahwa kebosanan hanyalah sebuah "kehilangan minat" dan kebosanan pada anak-anak itu bisa dalam banyak hal.

Apabila seorang anak mendefinisikan kebosanan sebagai kehilangan minat, kata Stone, itu bisa disebabkan sesuatu yang sama sekali berbeda. Pada saat itu, orang tua sebaiknya menggali informasi lebih jauh terutama pada anak-anak kecil yang mungkin belum sepenuhnya memahami konsep, tetapi sudah mendengar dan mampu mengucapkannya.

"Anak-anak mungkin kehilangan minat karena kelelahan... Anak-anak yang lelah mungkin hanya memerlukan waktu untuk istirahat. Istirahat bisa memulihkan dan menyediakan energi untuk menarik minat atau bermain," ujar Stone.

Selain itu, anak-anak bisa merasa bosan karena ingin dekat dengan orang yang disayanginya. Ini biasanya terjadi ketika orang tua terlalu sibuk dan melewatkan waktu bersama dengan anak-anak mereka.

Menurut Stone, terkadang ketika seorang anak kesepian, mereka menginginkan teman bermain hanya untuk beberapa menit sampai anak puas.

Stone berpesan, apabila anak merasa kebosanan, orang tua sebaiknya tidak langsung menyarankan ide untuk mengusir kebosanan tersebut. Meski Bunda tergoda menawarkan solusi cepat, itu hanya membuat Bunda yang mengendalikan anak.

"Cobalah luangkan waktu untuk duduk dengan anak Anda dan biarkan anak Anda 'berbicara' dengan Anda. Minta mereka 'menjelaskan' apa yang mereka maksudkan ketika mereka mengatakan bosan. Percakapan itu dapat mengarahkan Anda untuk mengetahui apakah anak itu kelelahan, atau hanya membutuhkan perhatian Anda," kata Stone dikutip Pop Sugar.

Bunda juga bisa bereaksi dengan beberapa cara ini ketika anak merasa bosan:

1. Alihkan

Apabila anak tidak kelelahan atau butuh perhatian, tapi tetap merasa bosan, umumnya karena kehilangan minat dengan lingkungan bermainnya, Bunda. Misalnya, Bunda mengambil iPadnya. Ini membuat anak bingung dengan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Deepanshu Pandita, CEO Kido, sebuah platform pendidikan awal, mengatakan, pada anak kecil, orang tua bisa mengambil pendekatan aktif. Ia merekomendasikan pengalihan dengan mengingatkan tentang kegiatan yang mungkin tidak mereka pertimbangkan.

Namun, untuk anak berusia lima tahun atau lebih, Pandita menemukan keterlibatan verbal sebagai respons yang lebih efektif daripada tindakan langsung.

"Bahkan tidak melakukan apa-apa sama sekali lebih baik daripada memberi tahu mereka apa yang bisa mereka lakukan dan tidak punya hak untuk merasa bosan," kata Pandita.

2. Mengajari mandiri

Stone juga mendesak orang tua untuk tidak merusak kemampuan anak-anak untuk memutuskan apa yang harus dilakukan agar tidak bosan, sesuai dengan keinginannya

"Dengan lembut ajarkan anak Anda menjadi mandiri dalam pemikirannya," kata Stone. "Ketika anak Anda memikirkan ide-ide, Anda dapat mendukung ide-ide itu dan Anda kemudian dapat memperluas ide-ide itu, menambahkan saran. Sekali lagi, pastikan anak Anda membuat pilihan. Jika dia membuat pilihan, maka kebosanan tidak boleh menjadi masalah," kata Stone.

Berbicara tentang membiasakan anak mandiri, dikatakan psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani M.Psi., Psikolog, atau akrab disapa Nina, orang tua perlu memberi anak kesempatan untuk mencoba. Misalnya, anak dikasih kesempatan untuk mengancingkan bajunya sendiri. Tapi, namanya baru belajar, pasti butuh waktu lebih lama.

Demi anak bisa mandiri, saat memberi mereka kesempatan melakukan sesuatu, kita sediakan waktu yang lebih banyak.

"Banyak hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menunjukkan kesenangan kita sama apa yang sudah dilakukan anak. Ketika merasa diapresiasi, anak akan mengulangi apa yang dia lakukan," kata Nina.

Simak juga cara menumbuhkan minat baca pada anak di era new normal dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda