Beijing, China -
Lazimnya orang menikah saat sudah dewasa. Namun dua orang tua di China ini justru sudah mengatur anak-anak mereka yang masih batita untuk dinikahkan.
Ternyata orang tua tersebut merupakan orang tua dari dua anak yang mengidap
leukemia dan mengadakan 'resepsi pernikahan' bagi anak-anaknya demi mengumpulkan uang untuk membayar pengobatan mereka. Kedua keluarga takut anak-anak ini nggak bisa hidup cukup lama untuk menemukan pasangan mereka dan menikah. Jadi orang tua dua bocah ini ingin melihat anak-anakny di hari besarnya ketika masih bisa.
Wu Tianyi bersama kedua orang tuanya. Foto: Han Yuqi |
Bocah laki-laki bernama Wu Tianyi dan seorang gadis cilik Sun Yichen, keduanya berusia dua tahun. Mereka terkena leukemia myeloid akut atau sejenis leukemia yang berkembang dengan cepat dan mereka sedang menunggu transplantasi sumsum tulang.
"Kami telah meminjam uang sebanyak yang kami bisa. Kami benar-benar tidak punya lagi, jadi kami ingin mendapatkan perhatian dari masyarakat dan bantuan untuk keluarga kami. Tianyi akan menerima transplantasinya pada bulan April," kata ayah Wu Tianyi, Wu Laixin dilansir South China Morning Post.
Laixin sempat berjualan buah sebelum dia berhenti dan merawat anaknya. Pria berusia 30 tahun itu mengatakan dia dan istrinya yang seorang ibu rumah tangga telah menghabiskan dana sekitar Rp 659 juta untuk perawatan sang anak. Mereka berharap bisa meminjam dana sekitar Rp 1 miliar lagi, dikutip dari The Beijing News.
Sang ayah juga mengatakan bahwa keluarga sempat bermimpi melihat putra mereka menikah. Wu Tianyi didiagnosis leukemia pada bulan Juli dan sudah dirawat di lima rumah sakit berbeda.
Lebih dari 10 orang menghadiri resepsi pernikahan bocah itu pada hari Senin lalu. Para ibu dari anak-anak itu pun memberi pidato dan berbagi cerita tentang bagaimana keluarga menghadapi situasi mereka. Fotografer pun mengambil foto Wu Tianyi dengan setelan bergaris berwarna biru laut dan Yichen yang mengenakan gaun sifon merah muda dengan pita besar di bagian depan.
Su Yichen bersama kedua orang tuanya. Foto: Han Yuqi |
"Saya memakaikan dress cantik itu pada putri saya dan setelah melakukannya, saya menangis. Ini adalah mimpi saya untuk melihat dia mengenakan gaun pengantin suatu hari nanti, tetapi karena dia sakit sekarang, saya khawatir tidak akan mendapatkan kesempatan untuk melihatnya," kata ibu Yichen, Hu Xiaomeng kepada Mail Online.
Xiaomeng (26) yang berasal dari Henan menceritakan anaknya berbagi bangsal dengan Tianyi dan terlihat sangat rukun. Jadi, dia dan orang tua Tianyi berpikir ide yang bagus kalau keduanya 'dinikahkan'.
Yichen jatuh sakit parah September lalu. Dia demam tinggi dan mengalami sakit di sekujur tubuhnya. Dokter setempat gagal mendiagnosisnya dan orang tuanya membawanya dari kampung halaman mereka ke Beijing untuk mencari perawatan medis yang lebih baik. Xiaomeng merupakan ibu rumah tangga dan suaminya seorang sopir. Mereka sudah menghabiskan semua tabungan untuk membayar tagihan medis anak perempuannya itu.
Mereka sampai harus menjual rumah seharga Rp 400 juta untuk membiayai perawatan putrinya dan kini uang mereka hampir habis. Saat ini Xiaomeng dan suaminya tinggal di flat sewaan di Beijing.
"Para dokter memberi tahu saya bahwa transplantasi akan segera dilakukan, suami saya pun akan menyumbangkan tulang sumsum padanya jadi dia berhenti bekerja, banyak istirahat untuk menyiapkan diri. Tidak peduli betapa sulitnya, kami akan menyelamatkan putri kami," papar Xiaomeng.
Pernikahan Tianyi dan Yichen diselenggarakan dan didanai oleh Han Yuqi, seorang sukarelawan yang telah membantu kedua keluarga. Yuqi yang seorang mahasiswa berusia 21 tahun, mengatakan dia menghabiskan sekitar Rp 660 ribu untuk membeli kostum dua bocah itu.
"Semua yang hadir sangat tersentuh oleh mereka. Kami semua menangis. Saya dengan tulus berharap kedua anak itu dapat pulih dari cobaan mereka, dan saya harap lebih banyak orang dapat memberikan bantuan mereka kepada keluarga yang tidak beruntung seperti mereka," kata Yuqi yang juga telah menyiapkan halaman amal untuk kedua anak ini lho.
Mengenal Leukemia Myeloid AkutMenurut Cancer Research UK, Leukemia myeloid akut adalah sejenis kanker darah yang dimulai dari sel darah putih muda yang disebut granulosit atau monosit di sumsum tulang. Sumsum tulang adalah bagian dalam tulang yang lembut, di mana sel-sel darah baru dibuat.
Akut di sini merujuk pada leukemia yang dapat berkembang dengan cepat. Sumsum tulang menghasilkan sel darah putih yang disebut granulosit atau monosit terlalu cepat karena mereka tumbuh dan membelah terlalu cepat dan mengakibatkan sel-sel abnormal ini menumpuk di dalam darah dan sumsum tulang.
Sel leukemia akhirnya bisa menyebar ke bagian lain dari tubuh termasuk kelenjar getah bening dan limpa. Jika tidak diobati maka leukemia akan menyebabkan kematian dalam beberapa minggu atau bulan. Tetapi perawatan bekerja sangat baik untuk kebanyakan orang dengan AML.
Leukemia myeloid akut ini jarang terjadi. Di Inggris, sekitar 2.900 orang didiagnosis setiap tahun dengan leukemia myeloid akut. Dapat terjadi pada orang dewasa atau anak-anak. Paling sering didiagnosis pada orang tua, dan paling sering terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.
Leukemia adalah salah satu kanker yang sampai saat ini adalah kanker nomer satu yang membunuh anak-anak. Oleh sebab itu, kenalilah gejalanya dengan tepat.
"Secara umum kanker pada anak itu dibagi dua kelompok besar, yaitu cair dan padat. Leukemia adalah kanker bentuk cair yang terdapat di dalam darah," ujar dr Edi Setiawan Tehuteru, dilansir detikhealth.
Menurut dr Edi, tempat kejadian
leukemia ini berada pada sumsum tulang. Sumsum tulang sendiri merupakan 'pabrik' dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
"Jika mengalami hal ini, anak akan terlihat pucat. Selain itu, gejala lainnya adalah sering mengalami demam tanpa sebab akibat kadar leukosit rendah dan perdarahan kulit, gusi, atau mimisan," jelas dr Edi.
Selanjutnya, dr Edi mengatakan bila anak memiliki ketiga gejala ini atau minimal dua di antaranya, seorang anak dapat dicurigai terkena Leukemia. Selain gejalatersebut, gejala lainnya adalah kejang, pembengkakan gusi, nyeri tulang, perut membesar, testis membesar dan keras.
"Lebih baik konfirmasi ke dokter. Jika bukan Leukemia ya syukur, kalau Leukemia ya syukur juga karena jika diketahui sejak awal pasti anak dapat segera ditolong," tutur dr Edi.
(rdn)