HaiBunda

PARENTING

Cegah Anak Tak Terlibat Tindak Kekerasan dengan Melakukan Ini

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 24 Apr 2018 16:04 WIB
Cegah Anak Tak Terlibat Tindak Kekerasan dengan Melakukan Ini/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Tawuran dilakukan anak SMA mungkin terdengar biasa ya, Bun. Tapi saat ini, tawuran pun dilakukan oleh anak-anak SD. Hiks, miris nggak sih, Bun, dengernya? Hmm, tapi sebagai orang tua ada lho yang bisa kita lakukan supaya anak nggak terlibat tindak kekerasan termasuk tawruan.

Terkait tawuran di kalangan anak-anak SD, melansir detikNews, sebanyak 15 anak SD di Purwarkarta terpergok bawa parang untuk tawuran. Ya ampun, bagaimana perasaan Bunda mendengar kabar tersebut? Yang jelas mungkin ini satu dari sekian kasus kekerasan yang pelakunya adalah anak-anak ya, Bun.

Nah, soal ini psikolog Febria Indra Hastati MPsi Psikolog dari Brawijaya Clinic menanggapi bahwa kejadian tersebut memiliki efek jangka pendek dan panjang. Kalau jangka pendeknya jelas membahayakan keselamatan fisik anak dan orang dewasa yang terlibat. Nah, bagaimana dengan efek jangka panjangnya?


"Efek jangka panjangnya adalah bahwa anak akan belajar kalau menyelesaikan masalah bisa dengan kekerasan. Saya khawatirnya kalau ini dibiarkan kemudian mereka akan menjadi sosok orang dewasa yang cenderung emosional. Semena-mena kepada orang lain dan membully orang lain ketika di tempat kerja kurang kondusif dan kurang sinergis," tutur Febria kepada HaiBunda.



Lalu bagaimana peran orang tua agar mencegah anak terlibat tindak kekerasan? Menurut Febria, orang tua perlu melihat kegiatan apa saja yang anak lakukan di waktu luang, siapa tahu ternyata anak banyak nonton televisi adegan kekerasan, banyak main game kekerasan, atau banyak membaca bacaan tentang kekerasan.

"Input-input yang masuk ke anak ini harus difilter oleh orang tua. Yang kedua, dengan siapa dia berteman. Kalau anak berteman dengan sosok yang baik, kita dukung tetapi kalau ternyata kita nggak yakin, kita bisa pilihkan teman yang memang satu visi dengan kita, baik juga kalau sekali-kali kita undang teman anak ke rumah atau kita kenal dengan orang tua anak itu sehingga bisa kita pantau," kata Febria.

Febria bilang, kita sebagai orang tua bisa berikan alternatif kegiatan untuk mengisi waktu luangnya yang sedemikian positif dan menyenangkan sesuai bakat dan minat. Sehingga anak bisa lupa dan nggak ingin melakukan hal yang negatif, misalnya menggambar, tulis menulis, atau kalau suka berkenalan dengan banyak orang bisa jadi MC.

"Kita lihat bakat anak, kita asah di situ, kita ajarkan, kita taruh di komunitas yang sesuai maka dia akan sibuk dengan hal yang menyenangkan. Kalau anak bisa tawuran kan karena anak nggak disibukkan dengan aktivitas yang berharga, sehingga ia bisa ikut-ikut orang untuk melakukan tindak kekerasan. Kalau ini bisa kita eliminasi, diharapkan anak bisa menjalankan aktivitas normal dan positif," tutup Febria.

(aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK