Ottawa -
Kalau tiba waktunya makan, biasanya anggota keluarga Bunda makan sendiri-sendiri atau kumpul di meja makan terus
makan bersama? Hmm, kalau selama ini kita, pasangan, dan anak-anak masih sering makan sendiri-sendiri, coba ubah kebiasaan ini yuk, Bun.
Baru-baru ini, profesor dan peneliti dari Universitas Ottawa, Valerie Steeves bilang banyak penelitian menunjukkan satu hal penting yang perlu dilakukan keluarga yakni makan bersama, terutama di waktu makan malam.
"Duduklah, lalu makan dengan menu makanan utama. Kemudian, buat percakapan di ruang itu," ujar Valerie dikutip dari Global News.
Pada tahun 2017, sebuah survei menunjukkan 62 persen warga Kanada makan malam sebagai keluarga setidaknya lima kali seminggu. Sebanyak 26 persen setuju kehidupan mereka yang sibuk dengan kerjaan membuatnya susah memiliki waktu untuk makan di rumah terlebih makan bersama keluarga. Nora Spinks, CEO Vanier Institute, mengatakan tuntutan pada keluarga modern telah membuat makan malam keluarga menjadi hal yang langka, Bun.
"Beberapa kali dalam seminggu, orang-orang melewatkan momen makan bersama. Justri, mereka memakan makanannya di jalanan misalnya ketika naik mobil atau di angkutan umum," kata Nora.
Nora bilang, orang masih sangat tertarik dengan konsep makan bersama keluarga. Sayangnya, seringkali keluarga 'jaman now' makan bergiliran. Jadi anak-anak makan duluan, baru setelah itu orang dewasa. Atau sering kali orang dewasa makan di tempat lain.
Sebenarnya, manfaat
makan bersama sangat banyak, Bun. Vanier Institute of the Family menunjukkan makan bareng keluarga bisa berkontribusi pada emosi positif, perilaku sosial dam kepuasan hidup para anggota keluarha. Selain itu, risiko pemakaian narkoba juga berkurang. Dengan adanya makan bersama, kesempatan anak dan orang tua saling bercerita tentang kegiatannya pun terbuka lebar.
Nggak cuma itu, dengan saling bercerita tiap anggota keluarga juga bisa saling curhat. Sehingga, keterbukaan di antara mereka pun tercipta. Bagi banyak orang tua yang bercerita ke Nora, makan malam keluarga merupakan prioritas tetapi jadwal kerja dan kegiatan ekstra berisiko mengganggu ritual itu.
Erin Spooner, ibu dari tiga anak mengatakan makan malam sangat penting untuk saling membicarakan hari-hari mereka. Kata Erin, kalau makan bersama dijadikan komitmen seperti berolahraga, di rumahnya akan ada waktu untuk ngemil bareng dan ngobrol. Nah, gimana kalau makan bareng keluarga dilakukan ketika makan di luar?
"Nggak masalah. Yang penting, nilai dari makan malam itu adalah terjadi percakapan dan koneksi. Hal terpenting, yang kita lakukan memungkinkan semua orang untuk berkumpul bersama - bahkan jika itu hanya 10 atau 15 menit asal semuanya fokus ya, nggak ada gangguan lain," tutur Nora.
Data menunjukkan makan bersama keluarga banyak bermanfaat bagi kesehatan, terutama pada anak-anak. Anak-anak yang makan bersama keluarga cenderung lebih banyak makan buah, sayuran, serat, makanan yang kaya kalsium dan vitamin, serta lebih sedikit memakan junk food.
Anak-anak dalam keluarga yang membiasakan makan bersama keluarga juga cenderung memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih rendah dibanding anak dari keluarga yang jarang makan bersama. Namun penelitian ini tidak menemukan hubungan antara lamanya makan bersama keluarga dengan obesitas.
"Temuan ini sangat menarik karena menunjukkan hal yang sederhana seperti kebiasaan
makan bersama keluarga dapat banyak bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga," kata salah satu peneliti, Jennifer Martin-Biggers seperti dikutip dari detikHealth.
(rdn)