Jakarta -
Si kecil
ngeyel banget nih. Sudah dikasih tahu, masih aja nggak mau mendengarkan. Justru dia ngajak debat dan banyak tanya. Hiks. Kalau kayak gini, Bunda makin pusing deh, Nak, dibuatnya.
Tapi sebagai orang tua, itulah yang bisa kita hadapi ya, Bun. Kata direktur layanan anak Kids First, SOnja Walker, di usia 3, 4, dan 5 tahun anak mulai membangun rasa diri mereka. Nah, salah satu tantangannya adalah meski mereka bisa dibilang sudah cukup mandiri, anak masih belum punya kemampuan untuk melihat segala sesuatunya sebagai gambaran besar.
"Apalagi di usia itu anak masih berpikir secara konkret operasional. Apa yang mereka lihat itulah yang mereka pikir terjadi," kata Sonja dikutip dari Essential Kids.
Nah, ini dia beberapa tips dari para pakar parenting yang bisa dicoba Bunda dan Ayah untuk menghadapi kengeyelan si kecil. Siapa tahu bisa dicoba, Bun.
1. Akui Pertanyaan MerekaPertanyaan anak memang seakan nggak pernah habis. Udah dijawab, masih ada pertanyaan lanjutan. Huft, kadang bunda lelah deh. Tapi, di sisi lain pastinya kita nggak mau mematikan rasa penasaran anak kan, Bun? Nah, Sonja punya tips coba akui pertanyaan anak. Kemudian, jangan segan membatasi waktu anak bertanya. Ini nggak membatasi pertanyaan anak tapi kapan waktu mereka bisa mengajukan pertanyaan.
"Beri mereka jawaban simpel dan pendek atau ajak mereka berdiskusi misalnya tanyakan balik apa pendapat anak tentang pertanyaan yang diajukan. Kalau anak masih saja bertanya terus, coba kasih batasan waktu kapan dia bisa mengajukan pertanyaan," kata psikolog anak di The Quirky Kid Clinic, Dr Kimberley O'Brien.
2. Cari Win Win SolutionSonja bilang, ketika anak
ngeyel ketika sudah diberi tahu, coba buat kesepakatan. Contohnya, anak nggak segera berhenti main padahal udah waktunya tidur. Nah, coba, buat kesepakatan anak saat ini udah waktunya tidur dan mereka bisa lanjut main besok. Jangan lupa, ketika membuat kesepakatan dengan anak turunkan nada bicara sehingga lebih lembut. Kalau kita bicara dengan nada keras, anak bisa lebih keras lagi, Bun, bicaranya sama kita.
3. Buat JadwalBiasanya anak ngeyel ketika mereka harus melakukan sesuatu nih, Bun. Kenapa begini begitu sering disampaikan anak. Nah, Kimberley punya tips coba buat jadwal harian anak dengan gambar yang mudah dipahami. Dengan begini, anak tahu apa yang mesti mereka lakukan plus mereka punya persiapan untuk melakukan kewajibannya.
"Misalnya jelang waktu tidur, anak belum mau tidur. Kalau dia banyak bertanya demi mengulur waktu tidur katakan ini sudah waktunya tidur dan dia hanya boleh mengajukan satu pertanyaan kemudian anak harus tidur," tutur Kimberley.
4. Cari Tahu Kalau Ngeyel Anak Merupakan MasalahBalita memang sering ngeyel. Tapi kalau ngeyelnya si kecil bikin dia sering bermasalah dengan teman sebayanya bahkan dia punya dendam pada temannya, coba obrolin hal ini, Bun, ke guru anak di sekolah atau ke profesional. Sebab, kata Kimberley ada masalah pada psikis anak yaitu oppositional defiance disorder.
5. Tahu Kapan Waktunya MenyerahMenyerah di sini bukan berarti kita membebaskan anak sesuak hati ya, Bun. Tapi lebih ke menghargai pemikiran anak. Contohnya seperti yang dilakukan seorang ibu dari anak bernama Audrey. Bersama ayahnya Audrey main tebak-tebakan apa sesuatu yang bisa diminum. Audrey menjawab urine dan ayahnya menyanggahnya.'
"Audrey menjawab kita bisa minum urine ketika berada di gurun dan nggak bawa minum. Saya pun menghentikan debat ini dan saya katakan Audrey menang," kata ibu Audrey.
Kata Sonja, sesekali membiarkan
anak dengan pilihannya nggak akan membuat mereka jadi pembangkang kok, Bun. Selain itu, hal terpenting adalah coba hargai pemikiran anak karena kadang, anak hanya perlu dihargai tanpa mereka belum bisa berpikir lebih jauh tentang suatu hal.
(rdn)