PARENTING
Saat Anak Bilang Mau Salat Tarawih Jika Permintaannya Dikabulkan
Amelia Sewaka | HaiBunda
Sabtu, 26 May 2018 17:04 WIBMirip dengan puasa, saat bicara salat tarawih ada anak yang dengan senang hati melakukannya tapi ada juga yang mesti 'disogok' lebih dulu. Misalnya, anak baru mau salat tarawih kalau permintaannya dituruti.
Hmm kita turutin nggak ya permintaannya? Menurut psikolog anak dari Tiga Generasi, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, semua tergantung dari kemampuan orang tua masing-masing nih, Bun.
"Di satu sisi, anak emang butuh motivasi eksternal seperti kelengkapan salat yang menarik. Tapi, ini tidak harus," kata Vera saat ngobrol dengan HaiBunda.
Orang tua dapat menjelaskan kok, bahwa salat itu tidak harus dengan kelengkapan alat salat yang baru. Senada dengan Vera, psikolog pendidikan, Orissa Anggita Rinjani mengatakan keputusan membelikan anak sesuatu supaya dia mau salat tarawih kembali lagi pada apa yang mau diajarkan pada anak.
Termasuk ketika kita mengajari anak mengapa kita harus salat tarawih dan apa sih sebenarnya inti dari salat itu.
"Apakah pada mukena yang gambarnya lucu-lucu atau karena ingin dekat dengan Allah? Tapi, karena salat untuk anak perempuan emang harus pakai mukena, mungkin anak dapat diajak memilih mukenanya sendiri supaya lebih semangat," ungkap psikolog yang akrab disapa Ori ini.
Walaupun keputusan ini kembali lagi ke masing-masing orang tua, hal terpenting yang perlu dilakukan orang tua ketika anak mau melakukan sesuatu dengan sukarela, jangan lupa beri mereka pujian. Nggak perlu dengan barang kok. Pujian aja udah bisa bikin anak happy. Jangan lupa juga beri anak contoh ya. Ketika kita menyuruh anak salat tarawih udah pasti kitanya juga salat tarawih kan, Bun?
(rdn)