HaiBunda

PARENTING

Ciri-ciri Trauma pada Anak yang Orang Tuanya Bunuh Diri

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Rabu, 06 Jun 2018 13:53 WIB
Ciri-ciri Trauma pada Anak yang Orang Tuanya Bunuh Diri/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Mendapati orang tuanya bunuh diri bisa menimbulkan kesedihan dan trauma mendalam pada seorang anak. Saya pun berpikir, Bun, hal ini juga pasti dirasa Frances Beatrix (13). Ya, bundanya Frances, desainer asal New York Kate Spade meninggal setelah bunuh diri.

Terlebih, seperti dilaporkan CNN, Kate Spade meninggalkan sepucuk surat untuk putrinya itu, Bun. Di surat itu tertulis bahwa Kate Spade mencintai putrinya dan yang terjadi bukanlah salah Beatrice. Kate Spade juga meminta sang anak bertanya ke ayahnya.

Memang, selama ini Kate dilaporkan mengalami depresi. Melihat orang tua meninggal karena bunuh diri bukan nggak mungkin bikin anak trauma. Nah, psikiater Harold S. Koplewicz, MD, mengatakan menerima perasaan anak atas peristiwa yang terjadi pada orang tuanya dan menekankan kalau orang tuanya meninggal karena memang ada sakit yang dialami bisa jadi bentuk dukungan untuk mereka.


Periode anak berduka juga bervariasi, jadi nggak bisa disamaratakan dan dibuat patokan kalau setelah beberapa lama kehilangan orang tuanya anak masih berduka, berarti ada sesuatu yang nggak beres, Bun. Tapi, Harold bilang ketika kesedihan dan penarikan diri anak mulai menyebabkan gangguan, kita perlu waspada nih, Bun.



"Gangguan seperti apa? Misalnya anak menolak ke sekolah, perubahan dalam kebiasaan tidur, penurunan nafsu makan, dan mudah marah. Kemudian, tanda terbesar seseorang berduka dengan cara yang nggak tepat adalah ingatan terhadap orang yang dicintai dan sudah meninggal itu nggak baik," kata Harold dikutip dari Child Mind.

Contohnya, anak menghindar dari area yang biasa ditempati orang tuanya. Nggak cuma tempat, anak juga bisa menghindari memori atau ogah mengingat kenangan dengan orang tuanya. Kenapa ini nggak baik? Kata Harold anak justru terhalang membentuk proses kenangan dari orang tua. Padahal ini merupakan proses berduka yang sehat.

Anak-anak yang kurang mendapat dukungan, memiliki gangguan kecemasan, tertutup dan mengalami masalah kesehatan mental disebut Harold lebih berisiko mengalami gangguan tersebut. Studi yang dilakukan Johns Hopkins Children's Center menemukan anak yang orang tuanya meninggal karena bunuh diri tiga kali lebih mungkin memutuskan bunuh diri dibanding anak yang orang tuanya meninggal bukan karena bunuh diri.



"Saat anak kehilangan orang tuanya yang bunuh diri, hal terpenting yang perlu diingat adalah kita bersifat jujur, mendukung dengan penuh kasih dan selalu memperhatikan anak. Itu adalah penangkal kesedihan traumatis yang paling baik," tutup Harold. (rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Venus Williams Gelar Pernikahan Lima Hari di Rumah Rp160 Miliar, Hadiah Sang Adik Jadi Sorotan

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ini Ciri Kesemutan Tanda Komplikasi Diabetes, Jangan Anggap Remeh!

Mom's Life Amira Salsabila

110 Ucapan Selamat Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Menyentuh Hati & Penuh Doa

Mom's Life Natasha Ardiah

Cara Aktivasi Coretax DJP yang Benar, Banyak Wajib Pajak Masih Keliru

Mom's Life Arina Yulistara

5 Momen Akikah Elara, Putri Pertama Adiba Khanza dan Egy Maulana

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Venus Williams Gelar Pernikahan Lima Hari di Rumah Rp160 Miliar, Hadiah Sang Adik Jadi Sorotan

Ini Ciri Kesemutan Tanda Komplikasi Diabetes, Jangan Anggap Remeh!

Cara Aktivasi Coretax DJP yang Benar, Banyak Wajib Pajak Masih Keliru

5 Momen Akikah Elara, Putri Pertama Adiba Khanza dan Egy Maulana

Kisah Hyun Bin Jadi Agen KCIA di Serial 'Made in Korea'

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK