HaiBunda

PARENTING

Gigitan Kutu yang Bikin Anak Lumpuh dan Sulit Bicara

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 20 Jun 2018 08:01 WIB
Gigitan Kutu yang Bikin Anak Lumpuh dan Sulit Bicara/ Foto: Thinkstock
Mississippi, AS - Melihat kutu di rambut atau bahkan di beras saja bikin merinding, apalagi yang bisa membuat tubuh lumpuh ya. Hiii.. amit-amit jangan sampai ketemu. Ngomong soal kutu, dilaporkan seorang bocah asal Mississippi mengalami kejadian nggak menyenangkan. Begini kisahnya, Bun...

Suatu pagi, seorang ibu bernama Jessica Griffin menemukan putrinya dalam keadaan nggak bisa jalan dan nggak bisa berbicara saat bangun tidur. "Kami ketakutan pagi itu! Kailyn bangun dan tidak bisa berjalan! Saya hanya berpikir bahwa kakinya masih lemas sampai saya menyadari bahwa dia tidak dapat berbicara!" tulis Jessica di akun Facebook-nya.

Setelah diperiksa dengan CT UMMC bagian kepala, dokter menyimpulkan kondisi Kailyn dikarenakan tick paralysis atau kelumpuhan akibat kutu. Untungnya, Kailyn cepat sembuh setelah dirawat dan kutunya diambil. Karena itu, sang ibu menekankan kepada semua orang tua untuk mewaspadai hal tersebut. Apalagi kutu lebih sering menyerang anak-anak ketimbang orang dewasa.


Dilansir Motherly, dr Ben Brock, asisten profesor dari University of Mississippi Medical Center, menyebut tick paralysis sebenarnya merupakan kondisi langka. Hal ini terjadi akibat kutu yang menempel pada inang lebih dari empat hari. Karena itulah, begitu kutu menempel harus segera diambil.

"Kita harus menggunakan pinset untuk mengambil seluruh bagian tubuh dan itu termasuk mengambil mulut kutu. Meremas kutu bisa mengeluarkan isi racun ke kulit kita jika bagian mulut masih menempel," kata dr Ben.





Gejalanya Berbeda-beda Tiap Anak

Meskipun alergi kutu jarang terjadi, infeksi yang disebabkan oleh kutu terus meningkat. Sejak 2004, para peneliti telah mengidentifikasi tujuh kuman baru yang dapat ditularkan dari kutu yang ditemukan di Amerika Serikat. Pada bulan Mei, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan masalah kutu ini bukan ancaman kecil.

Menurut CDC, anak-anak yang berambut panjang berisiko tinggi karena mereka sulit untuk mengidentifikasi kutu di tubuh mereka. Untuk mengurangi risiko ini, para ahli menyarankan untuk memangkas rumput yang sudah tinggi, mengenakan lengan panjang atau celana panjang, dan melakukan pemeriksaan seluruh tubuh pada kulit dan rambut anak-anak ketika terinfeksi kutu.

Gejala dari penyakit ini bervariasi berdasarkan jenis infeksi. CDC melaporkan gejala paling sering yang dialami anak adalah demam, pegal, dan ruam di sekitar lokasi gigitan.

Namun pada beberapa anak, termasuk kasus Kailyn, gejalanya memang bisa lebih menyeramkan. Meskipun gejala cepat mereda, efek samping infeksi kutu bisa lebih tahan lama bagi beberapa orang, mulai dari alergi permanen hingga kulit merah selama bertahun-tahun, serta kelelahan dan sakit kronis.

(aci)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

Mengenal Roche Peserta Coc Season 2 yang Kepintarannya Curi Perhatian, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Wizzy Dapat Kejutan Manis Hamil Anak Kedua di Momen Ulang Tahunnya yang Ke-31

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

3 Fakta Seru Squid Game Versi Amerika, Benarkah akan Terjadi?

Piyu Padi dan Mantan Istri Kompak Hadiri Kelulusan SMA Sang Putri di Inggris, Ini Potretnya

Squid Game Season 3 Sudah Tayang! Intip Fakta Menarik dan Reaksi Para Pemain

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK