Jakarta -
Masih ingatkah Bunda dengan cerita haru bagaimana
Venna Melinda menemukan dan mengangkat anak perempuan yang ia beri nama Vania Athabina? Tentunya, ketika Venna mengangkat Vanita sebagai anak kedua anak kandungnya pun tahu dan tak langsung mengiyakan ide pengangkatan si kecil Vania.
Pastinya banyak pertimbangan yang harus Venna Melinda hadapi dalam mengangkat gadis cilik tersebut. Tapi, sekarang kedua jagoan
Venna Melinda sangat menyayangi Vania tanpa syarat layaknya kakak kandung.
Hal ini terlihat dalam postingan video anak sulung Venna Melinda, Verrel Bramasta di mana ia asyik bercengkrama dengan Vania. Dalam keterangan videonya, Verrel mengatakan bahwa kini adik mungilnya sudah cepat tumbuh besar dan tambah pintar juga cantik. Sayang banget deh Kakak Verrel ke Adik Vania walaupun mereka nggak punya hubungan darah.
[Gambas:Instagram]
Sebagai orang tua pastinya kita senang banget kalau melihat si kakak akur sama adiknya. Ya, tapi kadang nyatanya mereka bisa saja saling cemburu dan iri. Hmm, apa saja sih yang biasanya bikin kakak dan adik saling cemburu atau iri sehingga memunculkan sibling rivalry?
Menurut penjelasan psikolog Aurora Lumban Toruan, sebenarnya ya, Bun, masih sedikit banget penelitian tentang penyebab sibling rivalry. Tapi umumnya faktor-faktor yang mempengaruhi sibling rivalry antara lain usia.
Ya, usia yang dekat biasanya lebih sering memunculkan sibling rivalry. Selain itu, seringkali kakak dan adik cenderung berkompetisi, baik dalam hal akademis maupun dalam pergaulannya.
Apakah anak yang memiliki jenis kelamin sama lebih cenderung memunculkan sibling rivalry?
"Berkaitan dengan gender, kemungkinan bisa terjadi kecemburuan. Misalnya karena beberapa hal mereka bisa memperoleh kesamaan, seperti misalnya jenis mainan, pakaian atau warna tertentu yang diidentikkan dengan gender perempuan," terang Aurora saat ngobrol dengan HaiBunda.
Nah, pada saudara yang sama jenis gender, sambung Aurora, rivalry terjadi bukan saja karena perlakuan orang tua, tapi juga dampak dari interaksi keseharian sebagai kakak-adik.
"Jadi bila sang adik mengacu atau menjadikan kakak perempuannya sebagai acuan atau model perilaku, ia mengharapkan kesamaan perlakuan dari orang tuanya, atau kesamaan akan hal-hal yang diperoleh kakaknya, dan seterusnya," tutur Aurora.
Jadi kuncinya adalah komunikasi, selain itu juga konsistensi kita dalam menerapkan displin untuk anak-anak kita ya, Bun. Hmm, kadang memang nggak mudah untuk benar-benar bersikap adil. Tapi setidaknya kita sudah berusaha agar semua anak kita nggak merasa diperlakukan nggak adil.
(aml/rdn)