Seattle, AS -
Bunda, apa sih kira-kira yang sedang si kecil lakukan saat dia berusia 3 tahun? Pernahkah terbayang bakatnya akan muncul di usia yang masih sangat dini seperti halnya gadis cilik bernama
Juno Liana Huey yang jago fotografi, padahal usianya masih 3 tahun.
Juno yang menggemaskan ini adalah adik perempuan Hawkeye Huey yang dulu sempat terkenal karena bakat fotografinya yang dimiliki sejak kecil. Ya, Juno dan Hawkeye adalah anak dari Aaron Huey, fotografer profesional National Geographic.
Namun Juno memperlihatkan bakatnya di usia yang lebih muda dari sang kakak. Seperti diunggah dalam Instagram Story sang kakak, Juno memperlihatkan kesukaannya pada fotografi dan mulai menjepret dengan kamera saat umur 3 tahun. Beda dengan Juno, Hawkeye mulai suka dan memperlihatkan bakatnya dalam bidang fotografi saat berusia 4 tahun.
[Gambas:Instagram]
Dalam
melatih bakatnya Hawkeye dan Juno selalu di bawah pengawasan dan pengajaran sang ayah yang notabene fotografer mumpuni.
Bicara mengenai bakat anak, ada alasan mengapa pakar psikologi dan pendidikan anak selalu menekankan pentingnya pemberian stimulus pada anak sejak usia dini. Hal ini dikarenakan pemberian stimulus berpengaruh terhadap masa depan anak.
Jovita Maria Ferlina, MPSi, Psikolog dari Little Shine Daycare mengatakan anak wajib mendapat berbagai macam stimulus sejak dini untuk mengasah bakat dan minatnya. Jika bakat dan minat tak diasah, anak bisa kehilangan arah hidup hingga tak memiliki tujuan.
"Kalau anak nggak tahu bakatnya apa, dia akan kesulitan menentukan goals dan kebingungan saat beranjak dewasa. Makanya kita lihat ada anak sudah mau lulus SMA tetapi bingung menentukan jurusan dan pilihan kuliah," tutur Jovita seperti dilansir detikHealth.
Tapi, jangan karena ingin melihat
bakat anak di mana sampai memaksakan memasukkan anak ke berbagai kursus ya, Bun. Hal yang terlalu dipaksakan juga tidak baik, Dituturkan psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi, orang tua perlu memahami batas kemampuan dan minat anaknya. Contohnya soal kursus anak, disesuaikan sama kemampuan dan minatnya. Nggak perlu kita paksakan. Kata Ratih, orang tua perlu ingat bahwa wujud sayang ke anak bukanlah dengan membuatnya sibuk mengikuti les ini dan itu.
"Anak butuh diarahkan, tapi jangan dipaksa menjalani sesuatu yang kemudian menggantikan aktivitas bermainnya dengan setumpuk tugas dan tanggung jawab. Yang perlu diajarkan adalah sistem regulasi diri dan waktu. Karena itu orang tua perlu tahu batas kemampuan anaknya," kata Ratih.
(rdn)