Utah -
Saat anak main gadget dan ada akses internet, bukan nggak mungkin mereka secara nggak sengaja belanja online. Seperti pengalaman seorang ibu, Cathy Lunt. Anaknya yang bernama Caitlin Lunt memberi berbagai macam
mainan seharga USD 350 atau kurang lebih Rp 5 juta. Waduh!
Hal ini diketahui oleh sepupu Caitlin, Ria Diyalou. Ia memposting foto di Twitter. Dalam foto Caitlin tersenyum jahil dengan tumpukan boks mainan dari Amazon, website jual beli AS. Lantas, orang tuanya shock saat melihat truk delivery berhenti dan menurunkan sejumlah boks.
"Setelah petugas delivery mengeluarkan boks, mereka baru tahu kalau Caitlin membeli mainan. Rupanya Caitlin mengklik 'instant buy' dari akun Amazon ibunya dan barang tersebut langsung sampai keesokan harinya," kata Ria kepada Cafe Mom.
Ria bilang Caitlin ketagihan belanja online sejak diizinkan beli boneka Barbie oleh ibunya di hari ulang tahun. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Mau nggak mau Cathy membayar belanjaan Caitlin termasuk mainan dan video game untuk dirinya sendiri.
"Dia tahu persis apa yang dia lakukan ketika dia melakukannya. Saya sangat terkejut bahwa seorang anak berusia 6 tahun tahu bagaimana melakukan satu klik, pengiriman hari berikutnya. Dia adalah scammer cilik," tutur Ria dilansir BuzzFeed News.
Mainan yang sudah Caitlin beli akhirnya disimpan beberapa dan sisanya dikembalikan. Kata Cathy, mainan yang disimpan akan dijadikan kado Natal untuk Caitlin. Hal ini nggak hanya dilakukan Caitlin. Orang-orang berbagi cerita serupa di Twitter tentang hal serupa yang terjadi pada mereka.
"Sebagai hukumannya, Caitlin tak boleh mengakses internet selama sebulan," tutup Ria.
Anak-anak zaman now udah paham banget nih soal gadget. Tapi kalau pemakaiannya nggak diawasi dan dikontrol bukan nggak mungkin mereka jadi lekat banget sama gadget-nya. Kalau udah gini, apa yang bisa dilakukan kita sebagai orang tua ya?
Kalau kata psikolog anak dan keluarga, Amanda Margia Wiranata, pada anak yang telanjur terpapar gadget secara intens, ketika baterai gadget habis bilang ke anak kalau gadget-nya sudah nggak bisa lagi dimainkan. Nah, manfaatkan momen gadget 'off' untuk bermain dengan anak.
Ajari juga, Bun, ke anak bahwa ada banyak hal lain yang lebih menarik selain layar di gadget. Maka dari itu, Amanda bilang kita sebagai orang tua harus kreatif dan lebih banyak mikir apa sih yang mau kita kasih ke anak kita, tugas perkembangan buat mereka apa aja. Intinya, jangan cepat menyerah.
Termasuk juga kita mesti pintar-pintar cari alasan ketika anak minta kasih gadget-nya. Jangan gampang beri mereka gadget dan coba gantikan gadget dengan kegiatan lain. Kalau itu dilakukan terus-menerus, kata Amanda anak bisa lama-lama bisa lupa dengan gadget-nya.
(rdn)