Jakarta -
Bangga bukan main ketika tahu atlet perempuan asal Indonesia berhasil menyabet medali emas untuk pertama kalinya di Asian Games 2018. Sosok itu adalah
Defia Rosmaniar. Gadis kelahiran tahun 1995 ini berhasil mengalahkan atlet dari Malaysia dan Korea di cabang olahraga taekwondo poomsae putri. Bagi Defia, keberhasilannya kali ini nggak lepas dari sosok orang tuanya, terutama sang ayah.
Beberapa waktu lalu, Defia Rosmaniar memposting foto bersama mendiang ayahnya di akun Instagram. Defia Rosmaniar bilang, sosok ayahnyalah yang menjadi motivasi terbesar Defia di Asian Games 2018.
"Ayah saya, sosok lelaki yang kuat dan tangguh. Seorang ayah yang tidak mengenal lelah pada masanya, dia yang terus mendukung saya untuk terus berlatih, berlatih dan berlatih. Dan bahagia di saat saya bisa sukses dan mewujudkan mimpi saya," tulis Defia Rosmaniar.
Defia melanjutkan, penyakit yang dialami sejak lama yang membuat sang ayah nggak bisa bekerja lagi seperti biasa. Namun, dalam keadaan sakit ayah Defia Rosmaniar tetap punya semangat membara untuk sembuh. Perlahan, kondisi ayah Defia membaik. Ayah Defia bisa berjalan dan berbicara seperti biasa kembali walaupun belum sempurna. Namun, takdir berkata lain, Bun.
"Tanggal 21 maret 2018 tepat di umurnya yang ke-58 Allah SWT sangat sayang kepada ayah, ia menghembuskan napasnya untuk terakhir kali, tepat di bulan kelahirannya ayah pergi meninggalkan mama dan kami anak-anaknya. Teruntuk ayah, engkau adalah motivasi terbesar saya untuk terus berprestasi dan terus berjuang demi mebahagiakan keluarga dan bangsa Indonesia. Ayah, kita semua sayang ayah, InsyaAllah kita sekeluarga nanti bakal kumpul sama-sama lagi di tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT," sambung
Defia Rosmaniar.
[Gambas:Instagram]
Hiks, keterangan yang ditulis Defia Rosmaniar bikin mata berkaca-kaca ya, Bun. Memang sosok ayah bisa dibilang sosok yang amat spesial di mata seorang anak perempuan. Secara ilmiah memang terbukti ayah punya peran penting pada anak perempuannya. Kata terapis perkawinan dan keluarga Gary Brown, PhD, untuk anak perempuan, peran ayah yang terlibat dalam pengasuhannya punya manfaat tersendiri. Di antaranya membentuk ikatan yang kuat dengan anak dan membantu anak mengenali sumber pengasuhan, keamanan, perlindungan, penghormatan, sama dukungan yang konsisten.
"Hal-hal tersebut ketika didapat anak perempuan bermanfaat ketika dia menjelajahi dunia dan berinteraksi orang lain. Ya, walaupun di masa-masa sekolah, umumnya peran ayah secara fisik, psikologi, dan sosial lebih penting buat anak-anak," kata Brown, dikutip dari Redbook.
Berdasarkan penelitian Brown, anak perempuan yang punya hubungan hangat dengan ayahnya cenderung lebih mampu mengendalikan stres, nggak rentan depresi dan mengalami kecemasan. Kemudian, si anak lebih mampu mengutarakan perasaannya. Nggak cuma itu, studi lain menunjukkan saat ayah terlibat dalam pengasuhan anak perempuan, kehidupan si anak nantinya lebih baik begitu juga dengan kesehatan fisiknya.
(aci/rdn)