Jakarta -
Gregoria Mariska sempat mengejutkan banyak orang karena sukses mengalahkan pemain bulutangkis peringkat 2 dunia, dalam laga pertama babak semifinal bulutangkis beregu putri Asian Games 2018. Mungkin dengan melihat penampilan Gregoria Mariska, si kecil tertarik menekuni bulutangkis.
Bicara bulutangkis, Indonesia banyak melahirkan nama-nama hebat seperti Susi Susanti, Alan Budikusuma, Ricky Subagja, dan sebagainya. Kini atlet bulutangkis muda pun bermunculan dengan penampilan yang menawan. Bukan nggak mungkin si kecil pun ingin berprestasi di olahraga ini.
Nah, berikut ini lima alasan anak perlu belajar bulutangkis seperti
Gregoria Mariska. Disimak bersama ya, Bun.
1. Agar Dapat Manfaat Kesehatan FisikBulutangkis bukan sekadar olahraga bagi beberapa orang. Karena dalam olahraga ini ada nilai-nilai yang baik yang bisa ditanamkan pada anak.
Sebagaimana olahraga lainnya, bulutangkis yang dipelajari dan dilakukan secara teratur oleh anak akan berkontribusi pada kesehatan fisiknya. Dari bulutangkis anak bisa 'mencari' keringat.
Bulutangkis juga termasuk olahraga yang berisiko rendah sehingga aman bagi orang-orang dari segala usia dan latar belakang. Umumnya cedera dalam
permainan bulutangkis adalah keseleo dan strain otot. Namun cedera ini relatif jarang dan berisiko rendah jika pemanasan tepat dilakukan, seperti dikutip dari Badminton Bay.
2. Memberi Manfaat PsikologisSemua aktivitas fisik seperti olahraga lainnya, bulutangkis juga merangsang endorfin. Demikian dikutip dari Kiddy 123. Nah, endorfin ini bisa turut memperbaiki suasana hati dan kualitas tidur.
Ketika suasana hati dan tidur anak teratur, maka tingkat stres dan kecemasannya juga jadi lebih rendah. Inilah manfaat bulutangkis bagi psikologis seseorang.
3. Membantu Anak Bersosialisasi Lebih BaikBadminton setidaknya membutuhkan dua orang untuk bermain. Karena itu bermain bulutangkis bisa mendorong anak untuk bersosialisasi lebih baik, setidaknya berkomunikasi dengan orang yang jadi lawannya dalam bermain bulutangkis.
4. Meningkatkan Kemampuan MotorikAnak-anak zaman sekarang banyak dimanjakan oleh teknologi. Nggak heran banyak anak yang akrab dengan permainan elektronik. Nah, bulutangkis sebagai salah satu aktivitas yang membuat anak banyak mengerahkan tenaga akan mendorong kemampuan motorik anak.
Anak akan belajar berkomunikasi dengan orang lain, juga menggerakkan badan untuk melempar dan mengejar shuttlecock.
5. Meningkatkan MemoriSaat bermain bulutangkis, biasanya nggak ada papan skor. Artinya anak-anak harus mengingat skornya dan skor lawan sambil terus bermain.
Nggak cuma itu, anak akan belajar berstrategi untuk 'mematikan' langkah lawan. Selain itu belajar lebih berhati-hati agar bisa mendapatkan poin dari kesalahan yang dilakukan lawan.
(Nurvita Indarini)