HaiBunda

PARENTING

Kisah Inspiratif Pengungsi Rohingya yang Ajari Anaknya Taekwondo

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Kamis, 30 Aug 2018 10:27 WIB
Kisah Inspiratif Pengungsi Rohingya yang Ajari Anaknya Taekwondo/Foto: AFP
Cox's Bazar, Bangladesh - Satu keluarga Rohingya melarikan diri dari Myanmar dan memilih taekwondo untuk 'memerangi' kemiskinan. Seorang ayah bernama Mohammad Selim bersama putrinya, Nasima, melarikan diri dan berlindung di kamp Pengungsi Rohingya terbesar di Coxbazar, Bun.

Awalnya Selim sendiri berlatih taekwondo saat dia di Myanmar untuk menjaga dirinya tetap bugar dan sehat. Dia percaya taekwondo bisa jadi taktik pertahanan diri. Sehingga, Selim mengajarkan taekwondo pada putrinya yang berumur 8 tahun, Nasima Akhtar. Berlatih taekwondo dilakukan ayah dan anak ini di gubuknya yang berdinding lumpur dan jauh di dalam kamp Kutupalong.


"Kenapa taekwondo? Karena pada awal kami memulai, kami sadar betapa bernilainya olahraga ini pada hidup kami. Membawa rasa hormat dan sangat berguna untuk pertahanan diri juga melindungi orang lain," kata Selim dilansir Daily Hunt.


Selim menambahkan, mengajari anak perempuan martial arts sejak dini akan sangat bagus untuk semua pihak. Bisa membela diri dan harga diri anak. Saat muda, Selim adalah juara taekwondo. Namun karena Rohingya dia ditolak memakai fasilitas olahraga resmi di Myanmar. Sekarang Nasima bertekad untuk mengikuti jalan ayahnya, bertarung secara kompetitif.

"Saya suka taekwondo. Saat besar nanti saya ingin bertarung, ikut kompetisi dan memenangkan medali untuk negara saya," kata Nasima kepada AFP News.

Hebat ya Selim dan Nasima. Walau mereka pengungsi dan punya kesulitan dalam hal tempat tinggal semangatnya duo ayah anak ini dalam belajar taekwondo sungguh kuat. Ngomongin taekwondo yang merupakan olahraga bela diri dari Korea, ada manfaat tersendiri bagi anak-anak perempuan yang mempelajarinya lho.

Dengan belajar taekwondo, anak bisa fokus pada perbaikan diri, bukan berusaha menjadi yang terbaik dari saingannya. Mereka juga memiliki tujuan hidup yang konkret misalnya sabuk berwarna yang harus didapatkan dalam taekwondo. Dari ujian sabuk itu mereka bisa termotivasi untuk mencapai sebuah tujuan yang jelas, Bun.


Anak juga bisa mengontrol diri dan konsentrasi dengan takewondo. Apalagi, kebanyakan anak perempuan lebih cepat meluap emosinya. Taekwondo juga merupakan cara yang aman menyalurkan energi berlebih pada anak. Taekwondo juga dapat membantu beberapa anak memahami kekuatan pikiran atas tubuh yang oleh sebagian orang dianggap sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan ADHD.

Tambahannya, taekwondo bisa jadi salah satu cara bagi anak melindungi dirinya dari kejahatan. Gimana, Bun, tertarik mengajari anak taekwondo?

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Potret Rumah Mewah 4 Lantai Sarwendah, Ada Salon hingga Kolam Renang Rooftop

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Cara Membantu Anak Mengambil Keputusan, Ajarkan Sejak Dini Bun

Parenting Nadhifa Fitrina

Mengenal Persalinan Maryam, Teknik Melahirkan yang Diklaim Minim Cedera dan Rasa Sakit

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Jessica Iskandar & Vincent Verhaag Rayakan Wedding Anniversary ke-4, Ini Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Bolehkah Menyusui setelah Perawatan Kanker Payudara?

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Potret Rumah Mewah 4 Lantai Sarwendah, Ada Salon hingga Kolam Renang Rooftop

5 Cara Membantu Anak Mengambil Keputusan, Ajarkan Sejak Dini Bun

Bolehkah Menyusui setelah Perawatan Kanker Payudara?

Mengenal Persalinan Maryam, Teknik Melahirkan yang Diklaim Minim Cedera dan Rasa Sakit

Jessica Iskandar & Vincent Verhaag Rayakan Wedding Anniversary ke-4, Ini Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK