Jakarta -
Kumpul bareng keluarga bisa jadi ajang menjalin kedekatan dan ngobrol seru antara orang tua dan
anak. Sayangnya, kadang karena asyik pegang gadget anak diam aja dan malas ngomong. Untuk mencegah itu coba lakukan cara ini deh, Bun.
Untuk mengurangi risiko malas ngomong, psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan UI, Vera Itabiliana, menyarankan biasakan ketika momen bersama keluarga atau waktu sedang kumpul keluarga orang tua jangan cuma tanya ke anak. Soalnya, Bunda dan Ayah juga bisa lho cerita pengalaman yang terjadi hari ini.
"Ya, kita bisa cerita pengalaman kita, apa yang terjadi sama kita hari ini. Cerita yang ringan aja, pastikan juga kita mesti tahu apa yang anak suka dan update apa sih dari kesukaan anak tersebut," papar Vera dalam sebuah acara di bilangan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu
Misal nih, film Marvel baru atau trailer film baru kesukaan anak keluar kan kita bisa cerita banyak soal itu ke anak. Atau hal yang menarik perhatian anak bisa juga lho jadi bahan obrolan saat kumpul dengan keluarga.
"Biar gampang, saya suka follow akun yang anak follow di medsosnya. Biar gampang cari bahan obrolannya dan biar nyambung sama anak," imbuh Vera.
Menurut Vera, kalau orang tua ingin ngobrol banyak sama anak, kurangi dulu kepo alias rasa ingin tahu ke anak. Buat anak nyaman dulu setelah itu biasanya mereka , baru deh akan terbuka dengan sendirinya kok. Tapi, hal yang kayak gini Vera akui memang butuh waktu, Bun, jadi kita harus sabar-sabar ya.
Nah, bicara soal anak yang punya akun medsos, psikolog anak dan keluarga, Amanda Margia Wiranata menjelaskan, sah-sah aja kok kita mau berteman atau saling follow di media sosial sama anak. Berangkat dari pengalamannya, Amanda juga berteman dengan anak di medsos walaupun memang dia nggak mengecek apa-apa karena percaya pada anaknya.
"Kita harus percaya sama anak dan rasa percaya itu nggak bisa dibuat dalam sehari tapi emang harus perlahan. Ketika anak melakukan kesalahan bantu mereka bangun lagi, bukan memarahi mereka secara kalap," papar Amanda.
Ingat, Bun, bagaimana pun bentuknya orang tua harus membangun pengertian ke
anak bahwa aturan tiap keluarga beda-beda. Jika anak merasa hak gadget atau media sosialnya terbatasi di rumah, jelaskan ke anak alasannya.
Berikan penjelasan kenapa kita melakukan pembatasan seperti ini. Sehingga, anak paham kenapa ada aturan tersebut, jangan malah main kucing-kucingan sama anak ya.
(rdn)