Jakarta -
Sereal adalah salah satu pilihan sarapan yang praktis. Nggak heran, sereal menjadi favorit para Bunda yang sibuk di pagi hari. Tapi kadang sering lupa nih tidak mengajak si kecil menggosok gigi setelah selesai
makan sereal.
dr Diana F Suganda M.Kes SpGK menuturkan kandungan gula pada sereal untuk anak adalah 23 gram. Padahal menurut dr Diana, berdasarkan data dari WHO, kandungan gula yang disarankan untuk anak-anak maksimal 30 gram per hari atau 6 sendok teh per hari.
Nah, karena kandungan gulanya yang tinggi, jangan pernah lupa mengajak si kecil menggosok gigi sesaat setelah makan sereal, Bun. Sebenarnya nggak cuma sereal, ada banyak banget makanan lain yang nggak kita sangka mengandung gula tinggi.
dr Diana menambahkan sereal sering kali diberi susu dan madu. Nah, hal ini tentu membuat kandungan gula dalam sereal makin tinggi. Ada baiknya, sambung dr Diana, saat memberi sarapan si kecil tidak sereal melulu.
"Misalnya hari ini sereal, besok roti atau telur ceplok," saran dr Diana usai Pepsodent Media Conference Lindungi Kesehatan Gigi Keluarga dari Risiko Gula Tersembunyi di Suasana Restaurant, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/9/2018).
dr Diana juga mengingatkan agar anak diberi sayur dan protein yang cukup. Jangan sampai juga anak kebanyakan mengasup karbohidrat, sehingga langsung kenyang, namun kebutuhan sayur dan protein diabaikan.
Dalam acara yang sama, drg Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc mengatakan dari kecil kita sudah diwanti-wanti adanya bahaya gula untuk kesehatan
gigi dan mulut. Ini bukan menakut-nakuti, karena asupan makanan atau minuman bergula tanpa disertai pembersihan gigi dan mulut yang memadai bisa menyebabkan gigi berlubang.
"Makanan dan minuman yang tampaknya nggak manis tanpa disadari dapat menimbulkan kelebihan konsumsi. Dari survei, 29,7 persen masyarakat Indonesia kelebihan konsumsi gula," kata drg Mirah.
Dalam acara tersebut juga disebutkan dalam rangka Bulan Kesehatan Gigi Indonesia (BKGN), Unilever Indonesia Tbk. bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) akan menggelar kegiatan di 15 kota di seluruh Indonesia.
(nwy)