HaiBunda

PARENTING

Curhatan Ibu Ketika Anaknya yang Berumur 4 Tahun Diberi PR

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Selasa, 18 Sep 2018 08:05 WIB
Curhatan Ibu Ketika Anaknya yang Berumur 4 Tahun Diberi PR /Foto: Istimewa
Florida, AS - Anak 4 tahun masuk prasekolah wajar adanya. Namun, gimana jadinya ketika anak yang masih balita seperti ini sudah disuruh mengerjakan pekerjaan rumah alias PR?

Adalah seorang ibu yang nggak disebutkan namanya menceritakan di hari pertama masuk sekolah, si kecil semangat banget. Bahkan dia nggak rewel dan kelihatan happy. Tahu hal ini, si ibu bangga bukan main. Namun, masalah datang di malam hari saat sang anak harus mengerjakan 'kalender pekerjaan rumah setiap malam' dari sekolahnya.

"Mungkin harusnya saya tidak begitu terkejut. Putri saya diberi PR di bangku TK di mana pada usia sekolah itu yang jadi pelajaran utama adalah pelajaran kesabaran," tutur sang ibu kepada Babble.




"Dia akan mencabik-cabik sudut halaman dan mencoret-coret pinggiran buku. Dia juga sepertinya tidak bisa fokus untuk benar-benar mengerjakan PR-nya," tambah sang ibu.

Ibu ini frustrasi dan mencoba bicara pada guru. Namun, kata si guru mau nggak mau PR harus diberikan karena itu sudah standar sekolah, Bun. Saat ini si ibu masih bingung di sisi lain dia nggak ingin memaksa anaknya mengerjakan PR namun di sisi lain itu adalah tugas sekolah.

"Jujur saja, jika saya dapat menemukan satu alasan bagus mengapa seorang anak 4 tahun harus mengerjakan PR, saya mungkin mencoba untuk memastikan anak saya mengerjakan PR," tambah sang ibu.

Foto: Istimewa


Dijelaskan psikolog anak Alzena Masykouri, balita biasanya mudah jenuh jika kegiatan belajar dibuat sangat rutin dan teratur atau ketika ada paksaan yang melampaui kapasitasnya. Terlepas dari itu, tutur Alzena, sebenarnya banyak aspek positif yang bisa diterima anak dengan bersekolah sejak dini.

"Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang seringkali menjadi poin positif untuk anak yang ber-'sekolah' sejak usia dini," ujar psikolog yang akrab dipanggil Zena ini dalam wawancara dengan detikHealth.

Pada usia dini atau sejak usia tiga tahun, anak sudah mulai diperkenalkan pada dasar-dasar belajar formal. Kata kuncinya adalah pengenalan melalui pembiasaan. Dan selama metode yang digunakan oleh sekolah tepat, proses pengenalan tersebut akan membawa dampak positif bagi anak.

Pendidikan yang sifatnya terstruktur dan rutin sebaiknya baru dimulai ketika anak masuk SD. Sikap formal dalam belajar, lanjut Zena, biasanya dicapai anak-anak pada usia delapan tahun. Pada masa ini tanggung jawab belajar sudah berkembang.

Nah, menurut Bunda gimana ketika anak umur 4 tahun diberi PR? (aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Mom's Life Amira Salsabila

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

Mengenal Roche Peserta Coc Season 2 yang Kepintarannya Curi Perhatian, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

3 Fakta Seru Squid Game Versi Amerika, Benarkah akan Terjadi?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK