HaiBunda

PARENTING

Kocak! Ibu Ini Malah Diajari Main Game oleh Anak-anaknya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 18 Sep 2018 16:54 WIB
Kocak! Ibu Ini Malah Diajari Main Game oleh Anak-anaknya/ Foto: ilustrasi/thinkstock
Los Angeles - Pernah menasihati anak karena kebanyakan main game tapi malah diajak dan diajari mereka, Bun? Hal ini dialami oleh aktris, penulis dan neurosaintis, Mayim Bialik. Ia malah diajari dan mencoba main game yang sedang diminati oleh anak-anaknya.

Awalnya, Mayim penasaran karena anak-anaknya, Miles (12) dan Frederick (9) sulit untuk berhenti main game 'Fortnite'. Anak-anaknya menghabiskan berjam-jam di depan TV dan game console-nya. Akhirnya, Mayim mencoba bermain game dengan meminta anaknya untuk diajari.

Saat mencoba main game, Mayim juga merekam video dan diposting ke kanal YouTube-nya. Ia juga melibatkan kedua putranya di video. Dalam video, tampak Miles dan Frederick dengan sabar mengajari ibunya hal-hal dasar.


"Putraku yang lebih tua hanya memberitahuku bahwa tombol-tombol pada pengontrol nggak berhubungan dengan benda di layar. Saya diajari untuk bermain menyelesaikan misi solo yang saya tidak begitu mengerti bagaimana cara menggunakan game console-nya," kata Mayim dikutip dari Cafe Mom.


Dalam game, tokoh utama terjatuh dan kocaknya, Mayim sampai bertanya apakah hal tersebut dapat membuatnya mual atau nggak. Karena permainan itu berbayar, jadi untuk menambah tokoh dalam permainan harus membayar dengan kartu kredit. Seperti permainan di handphone, Bun.

"Ya ampun, apakah ini bercanda? Saya harus membayar untuk menjadi tokoh wanita di dalam game," tutur Mayim di video.

Anak-anak Mayim senang menunjukkan kepada ibu mereka bagaimana melakukan sesuatu yang disukai. Meskipun pada akhirnya, Mayim mengatakan bahwa dia mungkin nggak melanjutkan game tersebut.

"Ini membuat saya stres," kata Mayim.



Hi-hi-hi, ada-ada saja ya ibu yang satu ini. Mau berusaha paham permainan dan bisa dekat dengan anak karena game malah gagal. Nggak apa, masih ada cara lain kok.

Bicara soal main game, waspadai yang namanya gaming disorder (gangguan kesehatan mental). Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kecanduan main game ditengarai terkena gaming disorder.

Hal ini tercantum dalam International Classification of Diseases edisi ke-11. Menurut WHO, ada tiga kriteria utama untuk diagnosis gaming disorder yakni mengutamakan main game di atas segalanya. Seringkali contoh kasusnya kalau di Indonesia yakni beberapa siswa bolos sekolah dan memilih untuk bermain game di warnet, Bun.

Kriteria kedua, anak-anak yang main game merasa nggak bisa berhenti bermain. Kriteria ketiga anak-anak memiliki masalah sosial dengan lingkungan sekitar.

Namun, menurut WHO jika beberapa kali mereka berhenti bermain game dan beraktivitas normal, maka belum bisa dinyatakan terkena gaming disorder. Demikian dikutip dari Huffington Post.

(aci/nwy)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Jawaban Irish Bella Tentang Tudingan Suami Jalani Lavender Marriage

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Sibling Goals, Deretan Artis Kakak-Adik Laki-Laki dan Perempuan yang Selalu Kompak & Saling Dukung

Mom's Life Annisa Karnesyia

Tasya Farasya hingga Desta Ada di Lokasi Atap Lapangan Padel Jakbar yang Ambruk, Begini Kondisinya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Lahir Caesar Bisa Ganggu Pembentukan Otak Bayi, Simak Penjelasannya

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

5 Cara Mengatasi Rasa Bersalah Orang Tua pada Si Kecil Menurut Ahli

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jawaban Irish Bella Tentang Tudingan Suami Jalani Lavender Marriage

Ibu Hamil Rentan Flu: Kenali Gejala, Komplikasi & Cara Mengatasinya

Tasya Farasya hingga Desta Ada di Lokasi Atap Lapangan Padel Jakbar yang Ambruk, Begini Kondisinya

Perkembangan Sosial & Emosional Anak Usia 5-7 Tahun Perlu Diketahui Ortu

5 Cara Mengatasi Rasa Bersalah Orang Tua pada Si Kecil Menurut Ahli

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK