Jakarta -
Demi prestasi anak, ada orang tua yang sengaja
mendidik anak dengan keras. Bangga pasti dirasa orang tua ketika anak menorehkan prestasi, tapi kita perlu tahu apa dampaknya ketika anak dididik terlalu keras?
Psikolog anak, remaja, dan keluarga dari Tiga Generasi, Samanta Ananta mengatakan, efek yang dialami tiap anak dalam menghadapi hal ini berbeda-beda. Untuk beberapa anak mungkin malah tidak merasakan efek negatifnya.
"Karena sudah dialami menjadi satu rutinitas yang dianggap biasa saja. Namun, untuk beberapa anak lainnya ada juga yang terlihat sekali efek negatifnya yang berpengaruh pada perkembangan kepribadiannya," papar Samanta saat ngobrol dengan HaiBunda.
Dijelaskan Samanta, anak yang merasakan efek negatif dari pola latihan atau didikan keras orang tua cenderung lebih rentan stres dan ragu menentukan keputusan besar dalam hidup. Kemudian, sering merasa kesepian juga jadi salah satu polemik tersendiri bagi beberapa anak yang sangat peka secara emosional.
Samanta memberi saran, baiknya anak memang dilatih dengan tegas ditambah aturan yang jelas, komitmen, dan konsistensi tapi bukan dengan hukuman fisik. Selain itu, yang juga perlu dipertimbangkan adalah bagaimana pelatih atau pendidik memilih penggunaan kosa kata saat bicara dengan anak.
"Jika pelatih atau pendidik menggunakan kata-kata yang positif juga tentunya anak jadi merasa termotivasi, namun sebaliknya jika menyerang dan menggunakan kalimat yang mengintimidasi maka akan mudah membuat motivasinya menurun yang nantinya berakibat pada rasa percaya diri si anak ke depannya," tambah Samanta.
Ya pola didik tiap orang tua berbeda-beda, dan
mendidik keras anak juga tak ada salahnya sebenarnya, Bun. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy menyampaikan pendidikan yang ditanamkan pada anak harus 'keras'. Nilai-nilai kebaikan, etika, moralitas, dan kejujuran harus ditanamkan keras. Tapi jangan sampai juga memukul anak.
"Nah itu, saya hanya bilang pendidikan pada anak itu keras tapi bukan berarti memukuli orang. Keras artinya sungguh-sungguh. Harus ditekankan kehidupan yang sungguh sungguh. Harus tekankan hidup yang sungguh. Harus diajarkan keras, mencapai tujuan juga keras," jelas Muhadjir seperti dilansir
detikcom.
(aml/rdn)