
parenting
Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Lebih Berisiko Malnutrisi
HaiBunda
Selasa, 09 Oct 2018 18:32 WIB

Jakarta -
Penyakit jantung bawaan (PJB) bisa dialami anak-anak bahkan gejalanya muncul sejak mereka usia bayi. Nah, ketika anak didiagnosis penyakit jantung bawaan, ada risiko malnutrisi yang perlu jadi perhatian para orang tua.
Dijelaskan konsultan kardiologi anak dr Dedi Wilson SpA(K), penyakit jantung bawaan adalah penyakit yang dialami anak dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung. Penyakit jantung bawaan terjadi akibat adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin.
Berdasarkan letak dan tingkat keparahannya, lebih dari 34 jenis PJB telah teridentifikasi. Kata dr Dedi, kebanyakan penyakit jantung bawaan menghambat aliran darah pada jantung dan pembuluh darah sekitarnya. Nggak cuma itu, penyakit jantung bawaan juga bisa menyebabkan aliran darah dari dan ke jantung nggak normal.
Menurut dr Dedi, angka kejadian penyakit jantung bawaan sekitar 8-10 bayi dari 1.000 kelahiran hidup, Bun. Nah, tanda penyakit jantung bawaan antara lain napas pendek atau cepat, susah makan, keringat berlebihan saat makan, serta sianosis (kulit, bibir dan kuku berwarna kebiruan).
"Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan buruk dan kurang nutrisi (wasting/stunting), gangguan perilaku anak, gangguan saraf, infeksi saluran pernapasan berulang, hingga menyebabkan kematian. Untuk itu, kunci utamanya adalah deteksi dini yang dapat menentukan penanganan yang sesuai," tutur dr Dedi dalam keterangan tertulis Nutricia yang diterima HaiBunda.
Orang tua perlu tahu, salah satu dampak penyakit jantung bawaan adalah ancaman malnutrisi yang bisa berujung pada stunting, demikian disampaikan konsultan nutrisi dan penyakit metabolik anak dr Klara Yuliarti SpA(K).
Kata dr Klara, secara garis besar malnutrisi pada anak dapat disebabkan oleh tiga hal yaitu masukan kalori yang tidak adekuat, absorbsi dan pemanfaatan yang tidak efisien, kemudian peningkatan kebutuhan energi. Nah, risiko malnutrisi rentan terjadi pada anak dengan penyakit jantung bawaan.
Soalnya, Bun, anak dengan penyakit jantung bawaan umumnya nggak mendapat asupan nutrisi yang cukup karena dia kesulitan makan akibat susah mengisap, menelan, dan lelah saat makan. Belum lagi ada pembatasan cairan pada anak dengan penyakit jantung bawaan.
"Kondisi ini membuat anak dengan penyakit jantung bawaan butuh penatalaksanaan nutrisi yang berbeda dengan anak lain. Prevalensi malnutrisi pada anak dengan penyakit jantung bawaan bisa mencapai 70 persen. Anak dengan penyakit jantung bawaan memerlukan asupan nutrisi yang agresif dan makanan tinggi kalori," tutur dr Klara.
(rdn/nwy)
Dijelaskan konsultan kardiologi anak dr Dedi Wilson SpA(K), penyakit jantung bawaan adalah penyakit yang dialami anak dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung. Penyakit jantung bawaan terjadi akibat adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin.
Berdasarkan letak dan tingkat keparahannya, lebih dari 34 jenis PJB telah teridentifikasi. Kata dr Dedi, kebanyakan penyakit jantung bawaan menghambat aliran darah pada jantung dan pembuluh darah sekitarnya. Nggak cuma itu, penyakit jantung bawaan juga bisa menyebabkan aliran darah dari dan ke jantung nggak normal.
Menurut dr Dedi, angka kejadian penyakit jantung bawaan sekitar 8-10 bayi dari 1.000 kelahiran hidup, Bun. Nah, tanda penyakit jantung bawaan antara lain napas pendek atau cepat, susah makan, keringat berlebihan saat makan, serta sianosis (kulit, bibir dan kuku berwarna kebiruan).
"Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan buruk dan kurang nutrisi (wasting/stunting), gangguan perilaku anak, gangguan saraf, infeksi saluran pernapasan berulang, hingga menyebabkan kematian. Untuk itu, kunci utamanya adalah deteksi dini yang dapat menentukan penanganan yang sesuai," tutur dr Dedi dalam keterangan tertulis Nutricia yang diterima HaiBunda.
![]() |
Kata dr Klara, secara garis besar malnutrisi pada anak dapat disebabkan oleh tiga hal yaitu masukan kalori yang tidak adekuat, absorbsi dan pemanfaatan yang tidak efisien, kemudian peningkatan kebutuhan energi. Nah, risiko malnutrisi rentan terjadi pada anak dengan penyakit jantung bawaan.
Soalnya, Bun, anak dengan penyakit jantung bawaan umumnya nggak mendapat asupan nutrisi yang cukup karena dia kesulitan makan akibat susah mengisap, menelan, dan lelah saat makan. Belum lagi ada pembatasan cairan pada anak dengan penyakit jantung bawaan.
"Kondisi ini membuat anak dengan penyakit jantung bawaan butuh penatalaksanaan nutrisi yang berbeda dengan anak lain. Prevalensi malnutrisi pada anak dengan penyakit jantung bawaan bisa mencapai 70 persen. Anak dengan penyakit jantung bawaan memerlukan asupan nutrisi yang agresif dan makanan tinggi kalori," tutur dr Klara.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Menkes Ungkap 7.000 Bayi Indonesia Meninggal Setiap Tahun, Ini Penyebabnya Bunda

Parenting
Haru! Perjuangan Para Bunda Rawat Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

Parenting
Ada Riwayat Keluarga, Bagaimana Risiko Anak Kena Penyakit Jantung Bawaan?

Parenting
Kegiatan Fisik untuk Anak yang Mengalami Penyakit Jantung Bawaan

Parenting
Ini yang Perlu Diketahui Tentang Penyakit Jantung Bawaan
