Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Haru! Perjuangan Para Bunda Rawat Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 01 Oct 2021 14:02 WIB

Hari Jantung Sedunia
Hari Jantung Sedunia/ Foto: Danone

Kita semua tahu, jantung merupakan organ penting dalam tubuh. Kesehatan jantung pun perlu dijaga agar mendapatkan hidup yang berkualitas dan nyaman. Sayangnya, tidak semua anak memiliki jantung yang sehat. Sebagian dari mereka sejak lahir didiagnosis penyakit jantung bawaan, Bunda.

Mengutip data dari Indonesia Heart Association, angka kejadian Kelainan Jantung Bawaan (KJB) di Indonesia diperkirakan mencapai 43.200 kasus dari 4,8 juta kelahiran hidup. Perbandingannya 9:1000 kelahiran, artinya 9 dari 1000 anak yang lahir setiap tahun mengidap PJB.

Dalam memperingati Hari Jantung Sedunia, para orang tua perwakilan dari berbagai komunitas jantung berkesempatan untuk membagikan kisah perjuangan mereka merawat anak dengan PJB, Bunda.

Yuli Lestari, perwakilan dari Komunitas Keluarga Kelainan Jantung Bawaan (KKJB) berbagi pengalamannya. Ia menyadari anaknya mengalami PJB sejak lahir, tepatnya ketika disusui.

Si Kecil menyusu terputus-putus, napasnya cepat. Denyut jantungnya pun terasa cepat. Dari hari ke hari, bulan ke bulan, berat badan Si Kecil sulit naik, Bunda.

"Dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan, anak saya didiagnosis memiliki kelainan jantung bawaan dan harus menjalani operasi," kenang Yuli di acara Danone Specialized Nutrition Indonesia 'Pentingnya Dukungan Nutrisi Tepat untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan Kelainan Jantung Bawaan', via Zoom, Rabu (29/9/2021).

Cara Bersihkan Kipas AnginCara Bersihkan Kipas Angin/ Foto: Mia Kurnia Sari

Melihat kondisi anaknya, Yuli sadar bahwa anak memerlukan perhatian lebih tak seperti anak-anak pada umumnya. Ia pun rajin berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung anak dan dokter spesialis gizi klinis untuk memastikan anaknya bisa tumbuh kembang dengan normal.

Menurut Yuli, salah satu hal yang ia catat dan ingat dari pesan dokter adalah orang tua perlu memastikan kebutuhan nutrisi anak dengan PJB itu tercukupi. Ya, karena gangguan gizi pada anak dengan PJB dapat menyebabkan anak sering sakit, Bunda.

Kenapa sering sakit? Karena daya tahan tubuh Si Kecil menurun dan ini berpengaruh terhadap keberhasilan operasi jantung di kemudian hari, ketika anak dinyatakan cukup umur.

"Oleh karena itu, saya giat mengejar status gizi baik anak saya sejak awal mengetahui bahwa anak saya mengalami penyakit jantung bawaan," kata Yuli.

Tak hanya Yuli yang membagikan pengalamannya, Agustina Kurniari perwakilan dari Komunitas Little Heart juga menceritakan pengalaman dalam merawat anak dengan penyakit jantung bawaan dan bagaimana sebuah komunitas bisa menguatkannya.

Simak kisahnya di halaman berikut.

Simak juga cara cek masa aktif BPJS Kesehatan lewat ponsel melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



KUAT KARENA KOMUNITAS

Ilustrasi Bergandengan Tangan

ilustrasi tangan bunda dan anak/ Foto: iStock

Agustina, bunda dari anak penyakit jantung bawaan yang berdomisili di Yogyakarta itu mengatakan, sejak ia tahu anaknya memiliki PJB, ia berupaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang.

Untuk mendapatkan informasi, Agustina pun bergabung dengan komunitas Little Heart. Bergabung di komunitas, tak hanya membuat Agustina mendapat berbagai informasi seputar PJB, tetapi ia juga bertambah kuat dan semangat merawat anaknya.

"Saya bergabung dengan komunitas Little Heart untuk mendapatkan informasi sekaligus support system dari sesama pejuang tumbuh kembang anak dengan KJB," kata Agustina.

"Kalau membayangkan harus menghadapi sendiri, saya mungkin akan menyerah dan lebih banyak stres hadapi kondisi anak yang berbeda dan butuh penanganan khusus," katanya lagi.

Agustina menceritakan, para bunda saling menguatkan dan membantu sama lain di komunitasnya itu. Para anggota komunitas di tempatnya bergabung mendapat dukungan luar biasa, baik moril dan materiil.

"Kami menanamkan semangat kebersamaan untuk selalu mengupayakan yang terbaik untuk jantung hati kami," ucap Agustina.

Ikut terharu bacanya ya, Bunda? Kita yakin setiap orang tua adalah orang istimewa dan pastinya melakukan terbaik bagi anak-anak mereka.

Di kesempatan yang sama, menanggapi cerita dari para Bunda, para dokter spesialis dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K), M.Kes dan Dr. dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp.A(K) memberi pesan nih, Bunda. Baca pesan dari dokter di halaman berikutnya.

PESAN DARI DOKTER

Ilustrasi ibu dan anak

ilustrasi bunda dan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Waranya Sawasdee

Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K), M.Kes mengatakan bahwa memang, peran orang tua memang sangat penting dalam merawat anak dengan penyakit jantung bawaan.

"Saya lihat orang tua dengan anak PJB adalah orang tua yang luar biasa. Kenapa luar biasa? Karena PJB itu bukan karena dibuat penyakitnya, bukan karena penyakit dewasa koroner, bisa merokok dan sebagainya," tutur dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Budi menyebut bahwa penyakit jantung bawaan itu 'titipan' dari Yang Maha Kuasa, Bunda.

"Jantungnya diberi kekurangan, orang tuanya dititipi, 'Tolong dilakukan ikhtiar yang maksimal'. Sehingga saya sebut orang tuanya luar biasa kalau melakukan ikhtiar yang benar, terapi yang benar," tuturnya.

"Luar biasa perjuangannya, saya bisa merasakan roller coaster, kalau mau melakukan tindakan katerisasi, pembedahan. Jadi salut buat orang tua dengan anak-anak yang dititipi kelainan jantung bawaan."

Sementara, Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Dr. dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp.A(K) menekankan sekali lagi, faktor utama dalam merawat anak adalah orang tua.

"Kita, dokter hanyalah membantu. Pengalaman selama praktik di rumah sakit, orang tua yang telaten, rajin, yang kooperatif itu solusinya akan baik. Sekali lagi kita hanya membantu," ujarnya.

Sebelumnya, Lanang juga berpesan agar orang tua dari anak dengan PJB untuk terus memberi perhatian pada nutrisi. Ini karena PJB merupakan faktor sekunder penyebab malnutrisi, Bunda.

Oleh karena itu, dengan nutrisi yang baik, kelak mereka akan tumbuh kembang dengan optimal selayaknya anak normal. Untuk para Bunda hebat di mana pun berada, selamat Hari Jantung Nasional!


(aci)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda