Jakarta -
Bermain video game, menonton televisi, dan bermain game di gadget sepertinya tidak bisa dipisahkan dari kegiatan generasi milenial saat ini. Mungkin anak Bunda juga termasuk di antaranya. Karena keasyikan, kadang anak-anak lupa waktu saat memainkan
permainan digital seperti play station dan games di gadget.
Dilansir
Psychology Today, anak-anak menjelang usia remaja rata-rata menghabiskan waktu 9,5 jam untuk melihat layar gadget. Sedangkan, anak remaja menghabiskan waktu sekitar 9 jam bermain gadget termasuk bermain permainan digital.
Berikut ini 3 hal tentang permainan digital bagi anak yang perlu Bunda tahu:
1. Manfaat Permainan Digital"Permainan digital memiliki manfaat untuk anak-anak, seperti membangkitkan kerja memori dan keterampilan perencanaan. Tapi jika anak selalu bermain permainan digital, mereka akan mengabaikan jenis permainan lain. Mereka akan kehilangan manfaat sosial, fisik, dan kreativitas dalam permainan lain," jelas psikolog klinis anak, Randy Kulman, Ph.D.
Ilustrasi permainan digital/ Foto: BBC Karangan Khas |
2. Membatasi Permainan Digital Bunda sebagai orang tua tentu bertanya-tanya, berapa lama anak boleh menggunakan gadget dalam memainkan permainan digital. Sebenarnya, Bunda bisa memulai dengan membatasi waktu anak bermain gadget satu jam sehari. Waktu ini hanya untuk bermain video game, belum termasuk mendengarkan musik, membaca, dan mencari informasi untuk tugas sekolah.
Untuk mengalihkan perhatian anak dari
permainan digital Bunda bisa nih mengarahkan anak ke berbagai kegiatan fisik. Misalnya, ikut klub sepak bola, les balet, dan les melukis. Dengan begitu, perhatian anak tidak selalu terfokus pada permainan digital.
3. Durasi Penggunaan Permainan DigitalKalau anak yang sudah sekolah masih bermain permainan digital selama 2-3 jam per hari, masih tidak apa-apa kok, Bun. Anak-anak kan juga menginginkan waktu istirahat dari kegiatan sekolah yang padat. Hal terpenting, pastikan anak juga melakukan kegiatan dan permainan yang melatih fisik.
Namun, jika anak masih saja memainkan permainan digital lebih dari 3 jam sehari, orang tua perlu memberi pengertian pada anak. Sampaikan nggak apa-apa anak bermain tapi sesekali aja alias nggak sampai seharian. Senggaknya cara ini bisa mengurangi ketergantungan pada permainan digital. Jadi anak mau tidak mau beralih ke permainan lain seperti permainan tradisional ketika mereka tidak bisa bermain permainan digital.
Ilustrasi permainan digital/ Foto: Thinkstock |
Disampaikan psikolog anak Ratih Ibarahim, permainan digital memang bisa bikin anak kecanduan. Alasannya, terdapat denyutan stimulus pada permainan digital. Stimulus itulah yang ditangkap oleh mata dan neuron kemudian sensasi tersebut dihafal oleh otak.
"Jadi sensasi itu yang memicu adiksinya, sementara mainan semacam lego tidak memberikan denyutan digital yang menimbulkan adiksi," ujar Ratih beberapa waktu lalu.
(rdn/rdn)