parenting
3 Hal Penting yang Perlu Bunda Tahu Sebelum Beri Anak Yoghurt
Senin, 15 Oct 2018 13:35 WIB
Jakarta -
Konsumsi yoghurt tak hanya dianjurkan untuk orang dewasa, namun juga anak-anak. Yoghurt adalah pilihan yang baik untuk salah satu makanan awal bayi ketika mereka sudah makan makanan padat karena mengandung nutrisi seperti kalsium, protein, dan vitamin.
Pakar nutrisi Dr Matthew Lantz Blaylock PhD mengatakan yoghurt yang baik untuk anak adalah yogurt asli yang terdiri dari susu sapi segar. Proses pembuatan susu probiotik ini pun dikatakan Matthew bagus jika dikonsumsi buah hati kita, karena dicampur dengan bakteri sehat sehingga bisa membantu memperlancar pencernaan anak. Pastinya, ini bagus untuk kesehatan si kecil ya, Bun.
Nah, sebelum Bunda memberi yoghurt ke anak, ada baiknya perhatikan 3 hal penting ini dulu seperti dikutip dari Very Well Family dan Baby Center.
1. Perhatikan komposisi bahan yoghurt
Jika Bunda ingin beri anak yoghurt, perhatikan detail komposisi bahannya. Alih-alih sehat, yoghurt malah bisa memicu anak obesitas atau punya kerusakan gigi bila banyak mengandung gula. Memilih yogurt polos adalah cara termudah untuk menghindari gula tambahan.
"Harus hati-hati jika yoghurt tersebut ditambah banyak gula. Rasa asli dari pembuatan yogurt sendiri memang sedikit asam dan anak kurang suka dengan rasa seperti itu. Sehingga ada produsen yang menambahkan gula dalam yogurt tersebut,' tutur Matthew saat ngobrol dengan HaiBunda.
Nggak hanya tambah gula, hati-hati juga kalau melihat yogurt yang dicampur dengan bahan seperti, tebu kristal, pemanis dan sirup jagung, konsentrat buah, madu, sirup dan jenis pemanis lainnya.
Semakin sedikit bahan dari yoghurt, semakin baik. Nah, Bun, lebih baik kita membeli yoghurt tawar dan menambahkan buah kesukaan si kecil ke dalamnya. Atau kalau mau lebih mudah dan murah lagi, Bunda bisa membuat yogurt sendiri di rumah.
2. Takaran yoghurt dan usia anak
Sebenarnya ketika sudah mampu makan makanan padat, sekitar usia 6 hingga 12 bulan anak sudah bisa diberi yoghurt. Tapi nggak masalah bila Bunda mau memberi yoghurt ke anak saat usianya di atas 1 tahun.
Ukuran porsinya sendiri untuk anak usia 8 hingga 12 bulan adalah 1/4 cangkir yogurt. Di usia 12 hingga 24 bulan, kita sudah bisa memberi anak 1/2 cangkir yoghurt.
3. Bagaimana jika anak alergi atau intoleran laktosa?
Jika anak didiagnosis alergi susu atau menunjukkan tanda-tanda alergi laktosa, jangan memberinya yoghurt sampai Bunda memeriksakannya ke dokter.
Sama halnya ketika anak alergi makanan, tunggu dulu setidaknya 3 hari setelah Bunda mengenalkan yoghurt ke dia dan jangan memberi jenis makanan baru lainnya. Dengan begitu, kita bisa lebih mudah tahu apakah alergi yang dialami anak karena dipicu yogurt.
"Yoghurt bisa dikonsumsi anak-anak, karena bermanfaat untuk membantu sistem pencernaan. Bisa diberikan dua kali sehari, namun jika si kecil tidak mengalami intoleransi laktosa. Sebaiknya pilihkan jenis yoghurt tanpa bahan tambahan agar lebih alami." jelas Atin Nutafiatin, ahli gizi My Meal Catering dilansir detikcom.
Gejala umum dari reaksi alergi termasuk bintik-bintik merah gatal atau bercak-bercak, bengkak di sekitar bibir atau mata, atau muntah dalam waktu dua jam setelah makan makanan yang baru-baru dikenalkan. Jika Bunda melihat gejala-gejala ini, jangan beri anak makanan itu lagi dan segera periksakan ke dokter.
(aml/rdn)
Pakar nutrisi Dr Matthew Lantz Blaylock PhD mengatakan yoghurt yang baik untuk anak adalah yogurt asli yang terdiri dari susu sapi segar. Proses pembuatan susu probiotik ini pun dikatakan Matthew bagus jika dikonsumsi buah hati kita, karena dicampur dengan bakteri sehat sehingga bisa membantu memperlancar pencernaan anak. Pastinya, ini bagus untuk kesehatan si kecil ya, Bun.
Nah, sebelum Bunda memberi yoghurt ke anak, ada baiknya perhatikan 3 hal penting ini dulu seperti dikutip dari Very Well Family dan Baby Center.
1. Perhatikan komposisi bahan yoghurt
![]() |
"Harus hati-hati jika yoghurt tersebut ditambah banyak gula. Rasa asli dari pembuatan yogurt sendiri memang sedikit asam dan anak kurang suka dengan rasa seperti itu. Sehingga ada produsen yang menambahkan gula dalam yogurt tersebut,' tutur Matthew saat ngobrol dengan HaiBunda.
Nggak hanya tambah gula, hati-hati juga kalau melihat yogurt yang dicampur dengan bahan seperti, tebu kristal, pemanis dan sirup jagung, konsentrat buah, madu, sirup dan jenis pemanis lainnya.
Semakin sedikit bahan dari yoghurt, semakin baik. Nah, Bun, lebih baik kita membeli yoghurt tawar dan menambahkan buah kesukaan si kecil ke dalamnya. Atau kalau mau lebih mudah dan murah lagi, Bunda bisa membuat yogurt sendiri di rumah.
2. Takaran yoghurt dan usia anak
Sebenarnya ketika sudah mampu makan makanan padat, sekitar usia 6 hingga 12 bulan anak sudah bisa diberi yoghurt. Tapi nggak masalah bila Bunda mau memberi yoghurt ke anak saat usianya di atas 1 tahun.
Ukuran porsinya sendiri untuk anak usia 8 hingga 12 bulan adalah 1/4 cangkir yogurt. Di usia 12 hingga 24 bulan, kita sudah bisa memberi anak 1/2 cangkir yoghurt.
3. Bagaimana jika anak alergi atau intoleran laktosa?
![]() |
Sama halnya ketika anak alergi makanan, tunggu dulu setidaknya 3 hari setelah Bunda mengenalkan yoghurt ke dia dan jangan memberi jenis makanan baru lainnya. Dengan begitu, kita bisa lebih mudah tahu apakah alergi yang dialami anak karena dipicu yogurt.
"Yoghurt bisa dikonsumsi anak-anak, karena bermanfaat untuk membantu sistem pencernaan. Bisa diberikan dua kali sehari, namun jika si kecil tidak mengalami intoleransi laktosa. Sebaiknya pilihkan jenis yoghurt tanpa bahan tambahan agar lebih alami." jelas Atin Nutafiatin, ahli gizi My Meal Catering dilansir detikcom.
Gejala umum dari reaksi alergi termasuk bintik-bintik merah gatal atau bercak-bercak, bengkak di sekitar bibir atau mata, atau muntah dalam waktu dua jam setelah makan makanan yang baru-baru dikenalkan. Jika Bunda melihat gejala-gejala ini, jangan beri anak makanan itu lagi dan segera periksakan ke dokter.