Jakarta -
Di zaman ini, dengan mudah Bunda dapat melihat banyak
anak sejak usia balita lebih akrab dengan gadget ketimbang orang tu. Tak jarang, orang tua memberi gadget untuk dimainkan demi menenangkan anak yang rewel. Jika cara ini juga Bunda dan Ayah lakukan untuk memuaskan kebutuhan anak, hati-hati ya. Sebab, bisa jadi orang tua tengah membesarkan anak menjadi sosok yang
manja.
Lantas, anak seperti apa yang dapat dikatakan manja? Sejatinya, manja terhadap orang tua wajar dilakukan anak di bawah umur 5 tahun. Namun, jika telah melewati usia tersebut dan kemanjaan anak tak kunjung hilang, Bunda perlu khawatir terhadap sikap si kecil. Terdapat tiga ciri yang dapat membuat seorang anak dikatakan manja. Ciri-ciri ini dapat Bunda amati sendiri, yaitu:
1. Anak tidak mau makan hidangan yang sudah Bunda siapkan di atas mejaSi kecil ogah makan makanan yang udah disiapkan. Alhasil, Bunda terpaksa menyediakan makanan lain seperti yang anak minta. Sekali-dua kali hal ini mungkin tak jadi masalah. Namun, jika si kecil menunjukkan kerewelan semacam ini, ingatkan dia untuk tidak hanya memakan panganan kesukaannya, dan ikut makan bersama dengan anggota keluarga lainnya.
2. Anak terlalu rewelCiri-ciri
anak manja lainnya adalah mereka jadi kelewat rewel bahkan mengamuk. Bagi balita, hal ini sudah biasa. Namun, jika seorang anak di atas usia 5 tahun melemparkan barang karena dia tidak mendapat apa yang diinginkan, ini nggak wajar, Bun. Sebab, pada usia ini anak sudah dapat memanipulasi sesuatu.
 Ilustrasi anak terlalu manja/ Foto: thinkstock |
3. Anak terlalu bergantung kepada orang tuaMemang benar, anak harus selalu bergantung pada orang tua. Namun, jika anak tidak mau tidur sendiri, tidak mau ditinggal sementara bersama anggota keluarga lain atau pengasuh bisa aja anak jadi sosok yang manja.
Bahkan, bila anak melemparkan barang dan mengamuk saat orang tua meninggalkannya di sekolah, bisa jadi anak sudah menjadi sosok yang manja.
Cara agar Anak Tidak ManjaJika
anak telah menunjukkan ketiga tanda di atas, bertindaklah cepat untuk mengubah sifat manjanya perlahan. Pertama, sebagai orang tua Bunda harus mulai bersikap tegas. Jangan terlalu banyak bernegosiasi atau meminta persetujuan anak atas aturan-aturan yang sewajarnya, seperti waktu menyikat gigi atau batasan jam menonton TV.
Kedua, Bunda harus konsisten atas setiap perkataan, bukan memberi ancaman kosong hanya untuk menakut-nakuti anak. Terakhir, sebagai orang tua kita juga harus kuat dalam membesarkan anak. Bunda dan Ayah harus berani dan kuat melihat proses pendisiplinan
anak. Dalam arti harus ada batasan yang jelas antara kasih sayang dan sikap menghargai orang tua. Selamat mencoba, Bunda.
*dr Priscilla Johanna saat ini bergabung dengan go-dok (rdn/rdn)