Jakarta -
Kapten tim nasional (timnas) U-19,
Nurhidayat memang sudah hobi main sepakbola sejak kecil. Nggak mudah, tapi dengan ketekunan dan kerja keras Nurhidayat membuktikan bahwa dirinya mampu berprestasi di bidang sepakbola.
Nurhidayat bercerita sejak kecil dia memang suka main sepakbola. Untuk itu, Nurhidayat ke salah satu sekolah bola di Makassar selama 7 tahun. Walaupun orang tuanya sempat melarang, Nurhidayat bersikeras dengan keinginannya untuk fokus main sepakbola.
Lantas, gimana ceritanya sampai
Nurhidayat terpilih menjadi kapten timnas U-19? "Saya dinilai oleh teman dan pelatih saya, dari luar lapangan dan di lapangan akhirnya coach Indra Sjafri memilih saya menjadi kapten di timnas U-19," ujar Nurhidayat di sela-sela 'Le Minerale Football Camp' di Patiunus Court Yard, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2018).
 Ilustrasi anak main bola Foto: iStock |
Bagi Nurhidayat bisa menjadi seperti sekarang adalah proses yang panjang karena dirinya harus terus belajar dari setiap kesalahan dan menuntun diri ke arah yang lebih baik. Selain latihan dan usaha yang keras, Nurhidayat bilang dia berusaha selalu menjaga kesehatan.
"Ada beberapa makanan yang perlu dipantang yaitu makanan yang pedas, gorengan, dan sambal. Menjaga kesehatan pastinya penting banget agar selalu siap di setiap pertandingan demi menggapai harapan saya menjadi pemain sepakbola terbaik," tutur Nurhidayat.
Nurhidayat Harris menekankan menjadi seorang kapten timnas seperti sekarang nggak mudah, Bun, karena harus ada kerja keras dan semangat. "Untuk anak-anak yang ingin menjadi pemain bola harus semangat, pantang menyerah dan jangan mau kalah," sambung
Nurhidayat.
(rdn/rdn)