Jakarta -
Antibiotik sering dianggap 'obat dewa'. Sakit apapun kayaknya bisa langsung sembuh dengan antibiotik ya, Bun. Eits, tapi jangan salah karena nggak semua penyakit harus diobati dengan antibiotik.
Apalagi, beberapa antibiotik bisa dengan mudah dibeli di pasaran. Bukan nggak mungkin itu membuat orang berpikir konsumsi antibiotik bisa kapan saja. Direktur RS Universitas Indonesia DR dr Budiman Bela SpMK menegaskan tidak semua penyakit harus diobati menggunakan antibiotik.
"Seperti batuk dan pilek nggak perlu diobati dengan antibiotik karena penyakit tersebut kebanyakan disebabkan virus, bukan bakteri," dr Budiman ditemui di acara 'Peringatan Pekan Kesadaran Antibiotik' di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Kamis (15/11/2018)
 Ilustrasi minum antibiotik/ Foto: iStock |
Nah, penyakit yang perlu diobati dengan
antibiotik antara lain tifus dan diare. Ya, walaupun menurut dr Budiman kadang diare bisa diatasi dengan oralit tapi pada beberapa kasus diare juga diobari dengan antibiotik, Bun. Selain itu, antibiotik juga bisa digunakan jika penyatik nggak kunjung sembuh dan harus kembali lagi ke dokter.
dr Budiman menambahkan pastikan konsumsi antibiotik sesuai aturan. Pemakaian antibiotik sembarangan bisa bikin bakteri resisten. Kalau sudah resisten, bakteri sudah pasti akan lebih sulit dienyahkan. Sehingga, pengobatan bisa jadi lebih mahal bahkan pada beberapa kasus, infeksi yang disebabkan oleh bakteri resisten antibiotik bisa sebabkan kecacatan serius sampai kematian.
Dalam kesempatan sama, Dr Anis Karuniawati, Phd, SpMK(K) mengatakan pembelian
antibiotik harus menggunakan resep dokter karena penggunaannya disesuaikan dengan kondisi pasien. "Antibiotik juga harus dihabiskan, sesuai dengan ketentuan dokter. Karena jika tidak penyakit akan timbul lagi dan bakteri pun resisten," ujar Anies.
(rdn/rdn)