parenting
Keseruan Okky Madasari Ajak Anak Menjelajah Indonesia Timur
Selasa, 20 Nov 2018 17:32 WIB
Jakarta -
Mengajak anak traveling, jadi tantangan tersendiri untuk orang tua. Apalagi saat bepergian ke tempat yang minim informasi. Tapi sepertinya, hal itu tidak berlaku untuk penulis buku Okky Madasari.
Saat riset untuk buku terbarunya, Okky berhasil membawa Raya. Anak berusia 4 tahun itu, diajak bertualang ke Indonesia Timur. Bahkan, pengalaman membawa Raya menjadi sumber inspirasi dalam menulis buku yang berjudul 'Mata di Tanah Melus'.
Diceritakan Okky jika Raya selalu menangis histeris setiap diajak keluar. Namun, Raya akan langsung berhenti nangis kalau sudah diajak masuk ke dalam mobil.
"Saya mengajak Raya ke daerah untuk riset, justru idenya bermunculan dari situ. Saat menulis 'Mata di Tanah Melus', kejadian yang dialami Raya menjadi sumber ide. Jadi waktu berkunjung ke Fulan Fehan, padang rumput luas di Belu, NTT, ketika pintu mobil dibuka dan mau turun, Raya menangis histeris," ujar Okky di acara peluncuran seri novel anak Okky Madasari di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat baru-baru ini.
Sampai akhirnya, orang-orang bercerita mengenai kebiasaan yang mereka percayai. Ternyata, ada semacam tradisi agar pendatang baru melakukan permisi dengan melempar beras dan uang, Bun.
"Memang di situ masih menjadi tempat keramat. Tapi dari kejadian itu langsung muncul idenya. Ceritanya saya akan berpusat di situ, jadi kalau baca novel Mata seri pertama latarnya di Fulan Fehan. Indah sekali di NTT tapi magis. Di novel itu akan ada gabungan mitologi, kepercayaan masyarakat dan fabel," tutur Okky Madasari.
Bukan tanpa alasan Okky tertarik menulis seri novel anak. Selama ini, dia melihat masih minim buku cerita yang mengangkat tradisi di daerah. Dia melihat, masih sedikit buku anak yang menggabungkan cerita mengenai keindahan alam, budaya dan manusianya secara detil.
"Nilai-nilai moral dalam novel saya seperti toleransi, multikulturalisme, mencintai lingkungan. Supaya anak-anak nggak perlu diceramahi, tapi anak-anak menikmatinya dengan membaca cerita. Anak-anak akan belajar sejarah, mulai dari kedatangan Portugis dan Alfred Wallace, ilmuwan yang memetakan flora fauna di Indonesia," pungkas Okky Madasari.
Dalam serial novel anak yang ditulis Okky, hampir semua plot dalam cerita ada di daerah timur Indonesia. Saat menulis Seri pertama 'Mata di Tanah Melus', Okky menghabiskan 20 hari untuk riset di Kabupaten Belu, NTT.
Sedangkan saat melanjutkan seri kedua, 'Mata dan Rahasia Pulau Gapi', Okky menghabiskan 10 hari di NTT. Terakhir, di tinggal selama seminggu di Kabupaten Bajo, Wakatobi untuk buku ketiga 'Mata dan Manusia Laut' yang akan terbit Juni 2019.
(aci/rap)
Saat riset untuk buku terbarunya, Okky berhasil membawa Raya. Anak berusia 4 tahun itu, diajak bertualang ke Indonesia Timur. Bahkan, pengalaman membawa Raya menjadi sumber inspirasi dalam menulis buku yang berjudul 'Mata di Tanah Melus'.
Diceritakan Okky jika Raya selalu menangis histeris setiap diajak keluar. Namun, Raya akan langsung berhenti nangis kalau sudah diajak masuk ke dalam mobil.
"Saya mengajak Raya ke daerah untuk riset, justru idenya bermunculan dari situ. Saat menulis 'Mata di Tanah Melus', kejadian yang dialami Raya menjadi sumber ide. Jadi waktu berkunjung ke Fulan Fehan, padang rumput luas di Belu, NTT, ketika pintu mobil dibuka dan mau turun, Raya menangis histeris," ujar Okky di acara peluncuran seri novel anak Okky Madasari di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat baru-baru ini.
Sampai akhirnya, orang-orang bercerita mengenai kebiasaan yang mereka percayai. Ternyata, ada semacam tradisi agar pendatang baru melakukan permisi dengan melempar beras dan uang, Bun.
"Memang di situ masih menjadi tempat keramat. Tapi dari kejadian itu langsung muncul idenya. Ceritanya saya akan berpusat di situ, jadi kalau baca novel Mata seri pertama latarnya di Fulan Fehan. Indah sekali di NTT tapi magis. Di novel itu akan ada gabungan mitologi, kepercayaan masyarakat dan fabel," tutur Okky Madasari.
Bukan tanpa alasan Okky tertarik menulis seri novel anak. Selama ini, dia melihat masih minim buku cerita yang mengangkat tradisi di daerah. Dia melihat, masih sedikit buku anak yang menggabungkan cerita mengenai keindahan alam, budaya dan manusianya secara detil.
"Nilai-nilai moral dalam novel saya seperti toleransi, multikulturalisme, mencintai lingkungan. Supaya anak-anak nggak perlu diceramahi, tapi anak-anak menikmatinya dengan membaca cerita. Anak-anak akan belajar sejarah, mulai dari kedatangan Portugis dan Alfred Wallace, ilmuwan yang memetakan flora fauna di Indonesia," pungkas Okky Madasari.
Dalam serial novel anak yang ditulis Okky, hampir semua plot dalam cerita ada di daerah timur Indonesia. Saat menulis Seri pertama 'Mata di Tanah Melus', Okky menghabiskan 20 hari untuk riset di Kabupaten Belu, NTT.
Sedangkan saat melanjutkan seri kedua, 'Mata dan Rahasia Pulau Gapi', Okky menghabiskan 10 hari di NTT. Terakhir, di tinggal selama seminggu di Kabupaten Bajo, Wakatobi untuk buku ketiga 'Mata dan Manusia Laut' yang akan terbit Juni 2019.