Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Menyanyikan Lagu Orang Dewasa, Apa Efeknya?

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Jumat, 09 Nov 2018 18:28 WIB

Mendengar lagu dewasa yang sedang hits, anak bisa menyanyikan bahkan hafal liriknya. Kalau seperti ini, adakah dampaknya?
Ilustrasi anak nyanyikan lagu orang dewasa/ Foto: iStock
Jakarta - Gemas nggak sih, Bun kalau lihat anak bernyanyi lagu dangdut yang sedang hits sekarang? Eits, tapi jangan terlalu sering perdengarkan lagu dewasa ke anak-anak ya, Bun. Ini akan berdampak pada psikologis dan pembentukan sifatnya lho.

Menurut psikolog anak, Dr Seto Mulyadi, tingkah laku anak sebenarnya bisa diakitkan dengan kebiasaan menyanyinya. Lirik lagu akan diperagakan dan ditiru oleh anak dalam kehidupan sehari-harinya. Kalau anak menyanyikan lagu-lagu anak, seperti lagu 'Lihat Kebunku', anak akan belajar untuk merawat dan menyayangi tanaman yang ada di kebun.

"Tapi kalau isinya lagu itu justru mengandung hal-hal yang dia bingung, misalnya tentang percintaan, perselingkuhan, dia akan jadi tidak fokus dalam mengembangkan karakternya. Salah-salah malah justru akan mengangkap sebagai suatu yang negatif dan itu yang harus diikuti," ujar psikolog yang akrab disapa Kak Seto ketika ditemui HaiBunda beberapa waktu lalu.



Ilustrasi anak menyanyikan lagu orang dewasaIlustrasi anak menyanyikan lagu orang dewasa/ Foto: iStock
Ketika terlalu sering mendengarkan lagu dewasa bertema perselingkuhan, pengkhianatan, galau, dan sebagainya, anak bukan nggak mungkin jadi belajar untuk berbohong, mudah menyakiti orang lain, hingga melakukan kekerasan. Kak Seto mengatakan, lagu memang sangat berhubungan erat dengan pembentukan karakter anak.

Bunda harus mengupayakan agar anak mendengarkan dan menyanyikan lagu sesuai dengan usianya. Supaya mereka bisa mendapatkan dampak positif dari lagu yang dinyanyikan. Ketika anak mendengar lagu-lagu dewasa yang bermakna negatif, jelaskan kepada anak bahwa mereka nggak seharusnya mendengarkan lagu itu.

Kak Seto mengatakan, "Sekali-kali boleh nyanyi, tapi juga didiskusikan, benar nggak lagu itu untuk dia. Kita katakan, 'Itu kan nggak bagus untuk kamu. Bagaimana menurut kamu?'' Jadi anak juga memutuskan bahwa itu nggak bener, tidak sepantasnya." (rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda