Jakarta -
Gemas nggak sih, Bun kalau lihat anak bernyanyi lagu dangdut yang sedang hits sekarang? Eits, tapi jangan terlalu sering perdengarkan
lagu dewasa ke anak-anak ya, Bun. Ini akan berdampak pada psikologis dan pembentukan sifatnya lho.
Menurut psikolog anak, Dr Seto Mulyadi, tingkah laku anak sebenarnya bisa diakitkan dengan kebiasaan menyanyinya. Lirik lagu akan diperagakan dan ditiru oleh anak dalam kehidupan sehari-harinya. Kalau anak menyanyikan lagu-lagu anak, seperti lagu 'Lihat Kebunku', anak akan belajar untuk merawat dan menyayangi tanaman yang ada di kebun.
"Tapi kalau isinya lagu itu justru mengandung hal-hal yang dia bingung, misalnya tentang percintaan, perselingkuhan, dia akan jadi tidak fokus dalam mengembangkan karakternya. Salah-salah malah justru akan mengangkap sebagai suatu yang negatif dan itu yang harus diikuti," ujar psikolog yang akrab disapa Kak Seto ketika ditemui HaiBunda beberapa waktu lalu.
 Ilustrasi anak menyanyikan lagu orang dewasa/ Foto: iStock |
Ketika terlalu sering mendengarkan
lagu dewasa bertema perselingkuhan, pengkhianatan, galau, dan sebagainya, anak bukan nggak mungkin jadi belajar untuk berbohong, mudah menyakiti orang lain, hingga melakukan kekerasan. Kak Seto mengatakan, lagu memang sangat berhubungan erat dengan pembentukan karakter anak.
Bunda harus mengupayakan agar anak mendengarkan dan menyanyikan lagu sesuai dengan usianya. Supaya mereka bisa mendapatkan dampak positif dari lagu yang dinyanyikan. Ketika anak mendengar lagu-lagu dewasa yang bermakna negatif, jelaskan kepada anak bahwa mereka nggak seharusnya mendengarkan lagu itu.
Kak Seto mengatakan, "Sekali-kali boleh nyanyi, tapi juga didiskusikan, benar nggak
lagu itu untuk dia. Kita katakan, 'Itu kan nggak bagus untuk kamu. Bagaimana menurut kamu?'' Jadi anak juga memutuskan bahwa itu nggak bener, tidak sepantasnya."
(rdn/rdn)