HaiBunda

PARENTING

5 Hal yang Bisa Dipelajari Anak dari Perceraian

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Minggu, 25 Nov 2018 13:00 WIB
5 Hal yang Bisa Dipelajari Anak dari Perceraian /Foto: iStock
Jakarta - Bagi seorang anak, tidak mudah menerima kenyataan bahwa orang tuanya bercerai. Hal tersebut bisa menumbuhkan luka dan trauma yang mendalam pada dirinya. Tetapi bukan berarti sebuah perceraian selalu berdampak negatif bagi anak. Ada hal yang bisa dipelajari dari perpisahan orang tua.

Mungkin ada beberapa alasan yang memang bisa diterima atas berakhirnya sebuah hubungan rumah tangga. Seperti terjadinya kekerasan, kedua belah pihak sama-sama tidak bahagia, hingga mempertahankan pernikahan malah membuat pasangan merasa tersakiti.


Menurut psikolog Alzena Masykouri, dalam perceraian, yang berakhir adalah hubungan suami istri, bukan hubungan orang tua dan anak. Ketika perceraian terjadi karena adanya kekerasan dalam rumah tangga, dan kekerasan tersebut berlangsung setiap hari. Secara otomatis, dengan bercerai kekerasan akan berhenti dan anak tidak harus menanggung beban lagi ketika melihat kekerasan tersebut.


"Perceraian dalam kasus tersebut tidak membawa dampak negatif bagi anak. Anak dapat hidup dengan tenang dan nyaman," kata Alzena dikutip detikcom.

Dilansir Canadian Living, berikut ini 5 hal yang bisa dipelajari anak dari perceraian orang tua:

1. Mereka jadi tangguh dan mudah beradaptasi

Ilustrasi anak mudah beradaptasi /Foto: iStock

Menurut Lisa Ferrari, seorang psikolog klinis yang berbasis di Vancouver, anak dari perceraian lebih tangguh dalam menjalani hidup. Mereka menghadapi hambatan-hambatan yang tidak dihadapi oleh anak dari pasangan yang tidak bercerai.

Hal ini dibenarkan Gabrielle Domingues, spesialis media di Toronto. Manurut dia, perceraian orang tua mengajarinya bertahan dengan perubahan kehidupan. Perceraian membuatnya lebih mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi gaya hidup.

"Ayahku tinggal di kota yang berbeda selama bertahun-tahun, jadi aku lebih terbiasa untuk memiliki lebih dari satu tempat peristirahatan dengan orang-orang dan hal-hal berbeda. Itu keterampilan yang berguna untuk dimiliki," kata Gabrielle.

2. Jadi lebih mandiri

Tara Richmond, seorang konsultan pemasaran dan media di Collingwood, merasakan bahwa perceraian orang tuanya membuat dia lebih percaya diri terhadap kemampuannya. Bagi dia, sang ibu yang bekerja penuh, mengajarinya menjadi anak mandiri.

"Sepulang sekolah, aku pulang ke rumah sendiri. Pada usia 11 tahun, aku mencuci pakaian dan menjaga toko kelontong kecil. Aku benar-benar menikmati waktuku sendirian di rumah. Aku jadi tahu diriku sendiri." ujar Tara.

dr Lisa menambahkan, tantangan ekonomi yang datang dengan pendapatan orang tua tunggal sering mengakibatkan anak jadi lebih bertanggung jawab untuk pekerjaan rumah tangga. Maka itu, logis bahwa perceraian membuat anak melihat diri mereka jadi lebih mandiri, dan melihat kekuatan ini sebagai hal positif dari perceraian orang tua mereka.

3. Mampu mengembangkan rasa empati yang tinggi terhadap orang lain

Perubahan dalam unit keluarga dapat membuat beberapa anak lebih bersimpati dengan masalah orang lain. dr Lisa melihat bahwa sifat peduli pada anak-anak dari perceraian lebih terasah, mareka memiliki empati yang tinggi.

"Saya pikir, saya lebih menerima orang, situasi dan keadaan mereka," jelas Tara, yang orang tuanya dulu juga bercerai.

4. Gagasan tentang pernikahan tidak mudah diterima begitu saja

Bahkan di usia muda, anak-anak ingin menciptakan sesuatu yang berbeda setelah mereka mengalami sakit yang berasal dari perpisahan orang tuanya. Mereka pasti akan berusaha untuk lebih baik dari orang tuanya.

"Berasal dari orang tua yang bercerai, saya memiliki pemahaman yang lebih terhadap sebuah pernikahan, yang semoga membuat saya jadi pasangan yang lebih teliti," kata Gabrielle.

5. Mereka belajar lebih banyak dengan quality time bersama orang tua

Ilustrasi anak bersama ayah /Foto: iStock

Tidak semua anak dari perceraian menghabiskan lebih sedikit waktu bersama orang tua mereka. Tara merasa bahwa hubungan dengan ibu dan ayahnya jadi lebih dekat, karena dia banyak belajar tentang satu sama lain dengan orang tuanya.

"Secara individu, saya harus mengenal orang tua saya pada tingkat yang berbeda dengan menghabiskan begitu banyak waktu bersama mereka," ujar Tara.


Seperti Tara, anak-anak dalam praktik dr. Lisa sering mengatakan hal positif terkait perceraian. Mereka merasakan lebih memiliki banyak waktu bersama orang tuanya.

"Hal positif terbesar yang saya dengar dari anak-anak adalah bahwa mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama ayah," kata Lisa. (yun)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK