HaiBunda

PARENTING

Saat Ortu Sibuk Suruh Anak Kerjakan PR, Bunda Pernah Melakukannya?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Rabu, 28 Nov 2018 12:02 WIB
Ilustasi anak kerjakan PR/ Foto: iStock
Jakarta - Pekerjaan Rumah atau PR lumrah didapat anak-anak dari sekolah. Hanya saja, kadang kala kehebohan bisa terjadi di rumah ketika Bunda sudah nyuruh anak mengerjakan PR sesegera mungkin, tapi si kecil malah santai.

Seperti dialami salah satu sahabat HaiBunda bernama Gita nih, Bun. Beberapa kali Gita sampai emosi karena anaknya yang duduk di kelas 6 SD masih harus disuruh mengerjakan PR. Padahal, hari sudah malam.

"Kalau nggak ditemani, anak saya nggak mau. Tapi kan kalau udah malam saya juga ngantuk ya. Kadang saya tinggal aja tidur. Salah sendiri dari tadi saya suruh ngerjain PR dia nggak mau," aku Gita.



Bunda pernah punya pengalaman seperti Bunda Gita? Memang ya, Bun, ada beberapa orang tua yang harus sibuk menyuruh anak-anaknya mengerjakan PR. Terkait hal ini, psikolog anak dari Tiga Generasi, Marcelina Melisa yang akrab disapa Lina bilang, pada anak yang belum memiliki tanggung jawab, mereka cenderung kurang memperhatikan tugas-tugas yang harus dilakukannya sebagai pelajar. Termasuk untuk urusan mengerjakan PR, Bun.

Ilustrasi anak kerjakan PR/ Foto: iStock
Kata Lina, kalau anak nggak mau mengerjakan PR, biarkan mereka mendapat pengalaman yang kurang mengenakkan di sekolah. Misalnya, ditegur oleh guru, mendapatkan konsekuensi, atau merasa hasil kerjanya nggak sama dengan teman-temannya yang lain.

"Dengan merasakan pengalaman tidak mengenakkan tersebut, diharapkan anak dapat memperbaiki sikap kerjanya. Orang tua tentunya juga memegang peranan penting dalam memotivasi dan mendampingi anak dalam membantu menjalankan tanggung jawab anak masing-masing," kata Lina.

Namun ingat, Bun, caranya dengan tidak memberi anak bantuan penuh ya. Lina menyarankan, metode yang dapat digunakan untuk membantu anak mengerjakan PR-nya adalah scaffolding, yaitu mengetahui sampai di mana kemampuan anak. Setelah itu, orang tua bisa memberi sedikit bantuan sampai anak tidak mengalami kesulitan untuk mengerjakan langkah selanjutnya.

"Jika orang tua malah mengerjakan PR anak, maka anak tidak akan belajar akan tanggung jawabnya," ujar Lina.

(rdn/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK